Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Slawi

4 Hari Api Membakar TPA di Desa Dermasuci Tegal Tak Bisa Padam, Warga Mulai Sesak Napas

Tempat Pengolahan Akhir sampah Penujah di perbatasan Desa Dermasuci Kabupaten Tegal belum bisa dipadamkan sampai Selasa (27/6/2023) ini.

Sementara itu, Kepala Desa Dermasuci Mulyanto, mengatakan pada hari keempat peristiwa kebakaran hampir semua lahan TPA sampah Penujah terbakar karena api yang sulit dipadamkan. 

Adapun untuk peristiwa serupa, dikatakan Mulyanto pernah terjadi beberapa kali sehingga kebakaran yang terjadi saat ini bukan kali pertama. 

Tepatnya pada tahun 2013 silam, peristiwa kebakaran juga pernah terjadi di TPA Penujah dengan kondisi sama, bahkan saat itu api berhasil dipadamkan membutuhkan waktu hampir satu minggu. 

Kemudian di tahun 2022 lalu juga sempat terjadi kebakaran, namun tidak separah yang terjadi saat ini. 

"Meskipun TPA sampah ini masuknya wilayah Desa Penujah, tapi yang sangat terdampak adalah warga Desa Dermasuci karena berbatasan langsung. Sehingga kami berharap kedepannya pemerintah daerah maupun dinas terkait bisa memikirkan upaya agar peristiwa kebakaran seperti ini tidak akan terjadi lagi. Seharusnya bisa belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya, tapi nyatanya ini terjadi lagi dan lebih besar," harap Mulyanto. 

Selain itu, Mulyanto juga menuntut tanggungjawab dari pemerintah daerah terutama kepada para petani yang terdampak kebakaran ini. 

Hal itu, karena warga yang memiliki lahan pertanian di sekitar TPA sampah Penujah tidak bisa bercocok tanam, bertani karena cukup berisiko. 

Sehingga Mulyanto menilai Pemkab Tegal perlu memikirkan konsekuensi nya, apakah akan memberi bantuan sembako, perairan, subsidi ataupun lainnya. 

"Sejauh ini lahan pertanian yang ikut terbakar memang belum ada. Tapi karena lokasinya berdekatan dengan TPA Penujah, akhirnya kan warga tidak bisa ke sawah karena berisiko," ujar dia.

"Selain itu, saya juga meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal membagikan masker jangan hanya sekali saja, tapi paling tidak setiap hari selama masih ada api atau asap tebal," tutur Mulyanto. 

Baca juga: TPA Randukuning Batang Sudah Masuki Fase Kritis, Overload Capai 250 Ton, Apa Solusinya?

Warga Desa Dermasuci Roipah, mengaku rumahnya sangat dekat dengan TPA Penujah karena sehari-hari ia juga bekerja di lokasi tersebut.

Roipah dan warga yang lain termasuk anaknya yang masih berusia sekitar empat tahun mengeluh sesak napas. 

Sedangkan dampak lainnya, Roipah tidak bisa bekerja karena sementara semua proses di TPA sampah Penujah diberhentikan.

"Saya tidak mengungsi karena warga yang lain juga masih bertahan di rumah masing-masing. Tapi kalau nanti ada perintah atau pemberitahuan diminta mengungsi ke tempat lebih aman, saya pribadi lebih memilih pulang kampung saja ke Pulosari Moga," imbuh Roipah. (dta)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved