Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Bappenas Kunjungi Lokasi Rob di Pekalongan, Ini Alasan dan Tujuan Utamanya

Kondisi penurunan muka tanah (land subsidence) di Pekalongan juga cepat sekali, sehingga perlu diantisipasi dan dipikirkan bersama penanganannya.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
PEMKOT PEKALONGAN
Tinjauan proyek penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan oleh Bappenas bersama jajaran pimpinan di Pemkot Pekalongan, Pemkab Pekalongan, maupun Pemprov Jateng, Rabu (28/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Bappenas RI bersama Pemprov Jateng, Pemkot, dan Pemkab Pekalongan meninjau tindaklanjut proyek penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan, Rabu (28/6/2023).

Tinjauan dilakukan di tanggul raksasa yang berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.

Selain berkunjung ke Tanggul Raksasa, rombongan juga menaiki perahu di Pusat Informasi Mangrove (PIM) Kota Pekalongan sembari mengecek tanggul laut yang sempat jebol beberapa waktu lalu.

Kedatangan mereka untuk melihat sejauhmana dampak banjir dan rob yang kerap terjadi di Kabupaten dan Kota Pekalongan.

Serta membahas penanganan jangka menengah maupun panjang untuk meminimalisir dampak bencana yang ditimbulkan.

Baca juga: Grendasebah Mati, Begini Perlakuan Haji Lukman Saat Makamkan Merpati Kolong Legenda Asal Pekalongan

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Ervan Maksum menyampaikan, datang ke Kota Pekalongan untuk menindaklanjuti laporan Wali Kota Pekalongan terkait permasalahan rob.

"Jadi kami melihat kondisi rob secara langsung di Kota Pekalongan."

"Ternyata cukup dahsyat, garis pantainya juga sudah menjorok lebih dari 100 meter ke permukiman," kata Ervan Maksum melalui Tribunjateng.com, Rabu (28/6/2023).

Menurutnya, dari tinjauan ini akan menjadi acuan untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan oleh Bappenas dan mencari solusi bersama dalam penanganan banjir dan rob yang terjadi di Kota maupun Kabupaten Pekalongan.

"Kami juga bahas langkah solusi untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang."

"Dan tentunya, masyarakat tetap terlindungi dari program penanganan ini."

"Namun, untuk saat ini kami fokuskan pada Kali Bremi dan Meduri, kemudian tanggul laut akan kami lanjutkan karena sejak diresmikan pada 2019, kondisi airnya sudah melimpas," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Pekalongan Aaf : Pecandu Narkoba Tak Dipidana, Asal Lapor Secara Sukarela

Ervan menilai, untuk kondisi penurunan muka tanah (land subsidence) di Pekalongan juga cepat sekali, sehingga perlu diantisipasi dan dipikirkan bersama penanganannya baik dari pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota setempat.

Sebab, bagaimanapun land subsidence ini salah satu penyebabnya adalah pengambilan air tanah. 

"Kami akan menyediakan air baku untuk air minum."

"Untuk jangka panjang, kami akan lakukan dengan kolaborasi bersama program kemitraan negara donor Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan sasarannya Pelabuhan Onshore."

"Lalu, untuk pantai ini sifatnya lebih ke permanent solution."

"Kalau jangka menengah meneruskan tanggul raksasa, sementara jangka pendek tanggul laut sampai Pabean kami teruskan," tambahnya.

Baca juga: Pemkot Pekalongan Sosialisasi Rumah Sehat Layak Huni Lewat Kaum Ibu

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid menambahkan, kedatangan tim Bappenas dan Pemerintah Provinsi tersebut merupakan hasil dari komunikasi antara Pemkot Pekalongan dengan Wakil Ketua MPR dan Bappenas RI.

"Alhamdulillah beliau fast respon dan langsung menyempatkan datang ke sini untuk melihat situasi serta kondisi di Kota Pekalongan."

"Kemudian, rencana akan segera dirapatkan terkait pendanaan dan sebagainya," katanya.

Aaf panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan memaparkan, untuk penanganan rob secara darurat sebenarnya sudah dilakukan dan masih berjalan. 

"Ini masih berjalan, berproses, dan sudah ada dampak yang dapat dirasakan oleh wilayah Pekalongan Utara dibandingkan sebelum adanya tanggul raksasa ini."

"Walaupun kemarin sempat limpas, langsung kami perbaiki."

"Tetapi saat ini yang belum tertangani itu Kali Bremi dan Meduri, karena wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan."

'Sehingga, ini kami bersama dengan teman-teman dari Pemkab Pekalongan juga berkoordinasi dengan Bappenas," ucapnya. (*)

Baca juga: Begini Bejatnya Guru Ngaji Cabul di Sragen, Modus Beri Nasehat Kepada Bocah 12 Tahun

Baca juga: Sudah Final! Persija Jakarta Vs PSM Makassar Tetap Digelar di SUGBK

Baca juga: Ketua KPU Jateng: DPT Pemilu 2024 Laki-laki dan Perempuan Seimbang

Baca juga: BREAKING NEWS, Polisi Kembali Temukan 1 Kerangka Bayi Hasil Inses Bapak dan Anak di Purwokerto

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved