Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Idul Adha

Berkah Iduladha, Jasa Giling Daging Ramai Di Kudus, Emak-emak Rela Antri Berjam-jam

Agar tidak jenuh dengan daging hewan kurban yang di dapat biasanya diolah menjadi makanan yang bervariasi. 

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
Rezanda Akbar D
Antrian Jasa Penggilingan Daging Kurban di Pasar Bitingan Kabupaten Kudus, Jumat (30/6/2023) / Rezanda Akbar D. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS — Agar tidak jenuh dengan daging hewan kurban yang di dapat biasanya diolah menjadi makanan yang bervariasi. 

Menggiling daging menjadi satu diantara opsi pilihan untuk mengolah daging kurban. Biasanya, para emak-emak menggunakan jasa penggilingan daging untuk mengolah daging kurban. 

Bahkan tidak sedikit emak-emak yang rela mengantri membawa daging kurban untuk digilingkan.

Seperti halnya di Pasar Bitingan Kabupaten Kudus, kios penggilingan daging terus di serbu oleh emak-emak. 

Satu diantaranya adalah Heni, warga dari Kabupaten Demak yang ikutn mengilingkan daging kurban yang dia dapat. 

"Dari Demak, datang kesini buat giling daging kurban 2kilogram. Tadi antre dari jam 6 sampai jam sekarang ini jam 9 baru selesai di giling. Antrinya lumayan lama," katanya, Jumat (30/6/2023). 

Meski antrean menggiling daging cukup lama, namun Heni menikmati antrean berjam-jam tersebut. 

Hal tersebut Heni lakukan agar keluarganya tidak bosan memakan daging kurban.

"Tiga jam antre tapi tidak apa-apa senang soalnya berdesakan sambil ngobrol-ngobrol," ucapnya. 

"Ini rencana mau dijadikan bakso biar orangtua bisa makan dan anak-anak juga tidak bosan variasi menu saja," sambungnya. 

Sementsta itu, Amin penyedia jasa penggilingan daging mengatakan bahwa jasa penggilingan ini ramai saat iduladha. 

Untuk perkilonya biasanya dirinya mematok harga Rp5000. Namun kalau diolah menjadi bakso dirinya juga menyediakan bumbu-bumbu, tepung, dan telur untuk dijadikan bakso ataupun galantin. 

"Ramai dari mulai iduladha itu pemotongan hewannya sampai dua minggu setelah itu ramainya," katanya. 

Jika hari biasa, kios Amin hanya didatangi oleh penjual bakso saja. Itupun hanya berjumlah puluhan perhari. 

"Kalau hari biasa ya tukang palingan sehati 50an orang. Kalau pas saat ini bisa sampai 200an orang lebih selama perhari," katanya. (Rad)

Baca juga: Sisa Satu Kerangka, Pencarian Kerangka Bayi Korban Hasil Inses Bapak-Anak di Purwokerto Dilanjutkan

Baca juga: Chord Kunci Gitar Terlanjur Cinta Cakra Khan x Hael Husaini

Baca juga: 202 Personel Polda Jateng Naik Pangkat, Kabid Humas Singgung Motivasi Kerja

Baca juga: Momen Dewi Persik Disoraki Warga Saat Mediasi, Tetangga: Warga Pendatang Baru Jangan Sok Makanya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved