Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Blusukan ke Pasar Bandarjo Ungaran, Mendag Zulhas Ingin Masyarakat Belanja di Pasar Tradisional

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengimbau masyarakat untuk membiasakan berbelanja ke pasar rakyat atau pasar tradisional. 

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Reza Gustav
SAPA PEDAGANG - Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyapa pedagang di kios sayuran di Pasar Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jumat (30/6/2023). Dalam kunjungannya, dia juga mengecek harga bahan pokok masyarakat. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengimbau masyarakat untuk membiasakan berbelanja ke pasar rakyat atau pasar tradisional. 

Menurut dia, selain harganya lebih ekonomis, belanja di pasar rakyat juga membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hal itu disampaikannya seusai meninjau Pasar Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada (30/6/2023).

“Mari Ibu-ibu, harga bapok (bahan pokok) yang paling bagus itu di pasar rakyat atau pasar tradisional,” ungkap pria yang juga sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Dalam kunjungannya ke pasar di ibu kota Kabupaten Semarang itu, Zulhas juga menyisir sejumlah kios dan los, termasuk los daging, kios sembako dan sayuran.

Dia memborong sejumlah bahan pokok pangan seperti daging ayam, daging sapi, telur ayam, cabai, bawang dan lain-lain untuk dibagikan kepada pengunjung pasar.

Beberapa kali dirinya mengobrol bersama para pedagang mengenai harga terkini dan keluhan-keluhan mereka.

Zulhas juga tampak memberikan uang tunai kepada sejumlah pedagang.

Menurut dia, hal tersebut merupakan bentuk kepedulian dirinya untuk berbelanja di sana.

Dia mengaku membeli daging ayam dan daging sapi sebanyak masing-masing sepuluh kilogram.

“Saya kalau tiap ke pasar selain cek harga juga belanja. Kalau tidak belanja, tanya-tanya saja, kasihan.

Tadi beli daging, sepuluh-sepuluh (kilogram), tapi kalau saya bawa pulang repot. Jadi buat ibu-ibu, satu kilogram-satu kilogram,” kata dia.

Zulhas juga menyoroti kenaikan harga daging ayam dan telur ayam yang disebabkan meruginya para peternak pada beberapa bulan sebelumnya.

“Karena dulu terlalu murah, waktu Natal, Tahun Baru, Lebaran (Idulfitri) kemarin ayam cuma Rp 33 ribu (per kilogram).

Kalau rugi, ayam sebelum besar sudah di-cutting, semacam dimatiin. Akhirnya sekarang terasa agak kurang suplainya, kalau kurang harganya naik,” kata dia kepada Tribunjateng.com.

Begitu juga dengan telur ayam, dia menyebutkan bahwa para pengusaha atau peternak telur ayam merugi hingga akhirnya memotong induk ayam petelur dan dijual untuk menutupi kerugian.

Dengan dipotongnya induk ayam, maka populasi telur ayam menjadi berkurang dan berimbas pada kurangnya suplai di pasar.

Meskipun demikian, Zulhas mengatakan bahwa tingginya harga daging dan telur tersebut masih selisih sedikit dibanding Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Standar harga yang kini berlaku, lanjut dia, yakni daging ayam Rp 38 ribu per kilogram , sedangkan rata-rata harga bahan pokok tersebut di Pasar Bandarjo dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Untuk telur, dia menyebutkan HET-nya sebesar Rp 28 ribu per kilogram, namun harga yang berlaku di Pasar Bandarjo rata-rata Rp 30 ribu per kilogram.

Kenaikan harga itu diharapkan tidak bertahan lama.

Zulhas memperkirakan, sekitar dua sampai tiga pekan ke depan harga kedua bahan pokok itu bisa kembali normal atau seharga maksimal HET.

“Kalau sekarang perlu waktu, mudah-mudahan dua minggu tiga minggu ini harga sudah bisa normal kembali,” pungkas dia.

Berdasarkan hasil pantauan di Pasar Bandarjo saat itu, harga beras medium tercatat Rp 12.000 per kilogram, gula pasir Rp 14.000 per kikogram, minyak goreng curah Rp 14.400 per liter, minyak goreng Minyakita Rp 14.000 sampai Rp 16.000 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp 19.000 per kemasan.

Untuk harga daging, diketahui daging sapi Rp 130.000 per kilogram, daging ayam ras Rp 39.000 per kilogram, telur ayam ras Rp 29.000 sampai Rp 30.000 per kilogram, bawang merah Rp 40.000 per kilogram.

Selain itu, harga lain seperti tepung terigu Rp 12.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp 35.000 per kilogram, cabai merah besar Rp 40.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp 25.000 per kilogram. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved