Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang

Realisasi Anggaran Dinkes Semarang Capai 74 Persen, Dikejar Tuntas hingga Awal Desember

Realisasi serapan APBD di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang hingga pertengahan November 2025.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah  
Kepala Dinkes Kota Semarang, M Abdul Hakam saat wawancara di Semarang, Rabu (19/11/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Realisasi serapan APBD di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang hingga pertengahan November 2025 tercatat baru 74,1 persen.

Kepala Dinkes Kota Semarang, M Abdul Hakam mengatakan pihaknya mendorong percepatan agar serapan bisa maksimal pada akhir November hingga awal Desember.

"Kami pastikan di akhir November dan di awal Desember itu segala bentuk belanja bisa kami maksimalkan, tentunya sesuai dengan perencanaan ya," kata Hakam, Rabu (19/11/2025).

Baca juga: Keluarga Ungkap Hasil Autopsi Kematian Dosen Muda Untag: Jantung Pecah Karena Aktivitas Berat

Baca juga: Kisah di Balik Wakakibo Kids, Animasi Buatan Siswa SMK RUS Kudus yang Lolos Asian Animation Summit

Hakam menjelaskan, serapan anggaran tidak hanya berasal dari kegiatan di Dinas Kesehatan, tetapi juga dari seluruh UPT termasuk 39 Puskesmas dan laboratorium.

Banyaknya kegiatan yang berlangsung di lapangan, terangnya, membuat proses realisasi anggaran masih terus berjalan.

"Kegiatan-kegiatan di Dinas Kesehatan cukup banyak, terutama di Puskesmas. Hari ini saja saya muter 'berkeliling' sampai ke enam Puskesmas untuk kegiatan saya amati," ujarnya.

Menurut Hakam, target serapan tahun ini mengacu pada capaian tahun sebelumnya yang mencapai 97–98 persen. Dengan capaian saat ini, masih ada sekitar 22–23 persen anggaran yang harus dikejar.

Ia menyebutkan, total anggaran Dinas Kesehatan Kota Semarang mencapai lebih dari Rp500 miliar, terdiri atas pendapatan BLUD Puskesmas, laboratorium kesehatan, Rumah Sakit Mijen, serta Dinas Kesehatan sendiri.

"Total anggaran kita itu sekitar Rp 500 miliar sekian," sebutnya.

Ia menyebut, sektor anggaran yang belum terserap paling besar antara lain pembayaran Universal Health Coverage (UHC) yang dilakukan per bulan dan kembali dijadwalkan pada Desember, serta sejumlah proyek infrastruktur.

Pembangunan beberapa puskesmas belum selesai sehingga serapannya belum bisa dimaksimalkan.

"Pembangunan Puskesmas seperti Tlogosari Kulon, Genuk, dan Krobokan itu kan memang waktunya belum selesai. Jadi belum bisa ditagihkan juga," terangnya.

Hakam menambahkan, serapan anggaran tertinggi saat ini berasal dari BLUD, dengan realisasi mencapai 79,69 persen.

Sementara itu, serapan di tingkat Dinas Kesehatan berada pada angka 72,70 persen. BLUD meliputi Puskesmas serta tenaga kesehatan.

"Beberapa kegiatan di Puskesmas dan dinas yang masih berjalan. Mudah-mudahan semuanya bisa selesai di November," imbuhnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved