Berita Demak
Antisipasi Kekeringan BPBD Demak Minta PDAM Maksimalkan Sumur
Untuk mengantisipasi kekerikan ketika musim kemarau tahun ini di Kabupaten Demak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Untuk mengantisipasi kekerikan ketika musim kemarau tahun ini di Kabupaten Demak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak meminta PDAM bisa maksimalkan sumur yang dimiliki.
Kepala pelaksana harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho menyampaikan bahwa musim kemarau tahun iniĀ akan terjadi pada bulan Juli hingga Oktober.
Menanggapi hal itu kata Agus, pengoptimalkan sumur PDAM bisa menjadi satu diantara langkah untuk mengantisipasi kekurangan air bersih.
"Untuk sumur BPBD hanya sebagai candangan saja ketika sumur PDAM sudah tidak mampu," kata Agus kepada Tribunjateng, Selasa (4/7/2023).
Bagu Agus, BPBD saat ini belum ada droping air untuk kebutuhan musim kemarau.
"Untuk droping air dengan kekeringan tahun ini belum ada, ada beberapa droping air tapi tidak berkaitan dengan kekeringan," jelasnya.
Selain itu Agus juga meminta kepada relawannya untuk tetap menjaga kesehatan agar saat tenaga nya dibutuhkan untuk mengirimkan air bersih ke tempat tujuan bisa maksimal.
"Antara lain dengan, armada kami harus sehat betul agar supaya nanti dibutuhkan untuk mengirimkan bantuan air bersih ke lokasi yang dibutuhkan warga, kami juga siapkan sumur. Terutama sumur PDAM," ujarnya
Sementara, Agus menjelaskan di Kabupaten Demak terdapat beberapa desa yang rawan mengalami kekeringan, dikarenakan desa tersebut hanya bergantung dari aliran sungai kedung ombo.
"Desa paling rawan, boleh kami analogikan di Demak itukan sumber air baku sebagian besar dari sungai, sungai yang ada di Demak hampir sebagian besar bergantung dengan aliran air Kedongombo yang ada di Boyolali," tuturnya.
Dia menambahkan, Selama ini ketika Kedungombo tidak melakukan perbaikan saluran irigasi maka tidak ada penutupan saluran, tapi jika kedung ombo dilakukan penutupan saluran air kemungkinan besar berdampak di beberapa desa diwilayah Demak.
"Saat itulah kalau ada penutupan saluran air dari kedung ombo mulai ada kekeringan dibeberapa tempat. Karena pam kami, simas kami, sumur warga yang bergantung dari sumber air baku yang dari sungai kedung ombo," tutupnya. (Ito)
Baca juga: Sambut Idul Adha 1444H Hotel Ciputra Semarang Salurkan Hewan Qurban
Baca juga: Awas Hiperrealitas Semakin Meluas
Baca juga: Kota Semarang Kembali Catatkan Prestasi sebagai Kota dengan Inflasi Terendah
Baca juga: Ganjar Tekankan Konsistensi Pengelolaan Sampah Hulu Hilir dan Pengembangan Ekonomi Sirkular
Kondisi Terminal Demak: Lengkap Fasilitasnya, Minim Penumpang, Ada Apa? |
![]() |
---|
Kisah Hafiz, Dokter Spesialis THT Tinggal di Kolong Jembatan Demak Setelah Ibu, Istri dan Anak Tewas |
![]() |
---|
Kemenag Demak Gandeng Kejaksaan Pantau Proses Lelang Sewa Tanah Wakaf |
![]() |
---|
Pertama Kalinya, 723 Peserta Ikuti Lelang Sawah Wakaf BKM Demak di Kantor Kemenag |
![]() |
---|
Polisi Sapa Tukang Ojek Terminal Bintoro Demak, Bagikan Nasi Kotak Sekaligus Edukasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.