Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Klaten

Kisah Mantan Penjual Ciu Jadi Kepala Desa di Klaten, Ini Program Prioritasnya

Setiap manusia memiliki masa lalu. Tak hanya kenangan manis, tak jarang juga masa lalu itu terbilang kelam.

Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/GALIH PERMADI
ILUSTRASI Miras jenis Ciu 

Menurutnya, wilayah Desa Gedaren sebenarnya menyimpan banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan desa.

"Ada banyak sebenarnya potensi yang dapat menghasilkan pendapatan desa, seperti Umbul, Gedung Ratna Sulistya, dan jembatan. K

alau tiga ini terakomodasi dengan baik, insyaallah PAD naik," pungkasnya.

Saat ditemui TribunSolo.com di kediamannya, Udin mengaku siap menjalankan 6 tahun ke depan memimpin Desa Gedaren.

"Saya ingin menyatukan perbedaan di Gedaren menjadi satu, sehingga menjadi bhinneka tunggal ika.

Baik ulama, pemuda, PKK, RT/RW kami satukan.

Kita wadahi agar tidak liar diajak membangun Gedaren yang maju, keren," ujar Udin.

Udin tidak menutupi fakta masa lalunya yang berjualan miras jenis ciu.

Saat kampanye di Pilkades Serentak Klaten, hal itu dia sampaikan pada pemilihnya.

Udin berjualan ciu guna membiayai pendidikannya.

"Dulu saya usaha miras (ciu), untuk biaya pendidikan saat itu," ujar Udin kepada TribunSolo.com.

Ia sendiri sempat mendapat tentangan dari keluarga besar karena pilihannya menjual miras, namun ia tetap menjualnya demi membayar uang menempuh pendidikan.

"Sempat protes keluarga, dibilangin jangan bikin malu keluarga.

Ditanyain butuh berapa saya tidak mau, saya pilih pakai kaki sendiri," paparnya.

Ia berjualan miras kurang lebih selama 4 tahun, setelah pendidikannya selesai ia menutup usaha tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved