Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

China Buka Shelter Bom sebagai Tempat Pendinginan Darurat saat Suhu Capai 35 Derajat Celcius

China membuka shelter bom sebagai tempat pendinginan darurat bagi penduduk yang ingin berlindung dari gelombang panas.

Kompas.com
Ilustrasi suhu panas 

Aktivitas manusia telah melepaskan begitu banyak karbon dioksida dan metana yang memerangkap panas ke atmosfer sehingga suhu global rata-rata meningkat.

Prakiraan menunjukkan tahun 2023 dapat membawa musim panas yang luar biasa panas.

Asap dari ratusan kebakaran hutan di Kanada melayang jauh ke New York City dan Boston.

Sementara itu, gelombang panas mematikan melanda China dan Asia Selatan.

Hari terpanas di dunia

Data awal menunjukkan bahwa suhu rata-rata Bumi mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada 3 Juli dan rekor itu langsung dipecahkan selama dua hari berturut-turut, menurut Associated Press.

Data ini berasal dari Climate Reanalyzer Universitas Maine, yang mengukur suhu udara 2 meter di atas permukaan bumi pada titik-titik acak di seluruh dunia, dan menggabungkannya untuk menghitung suhu global rata-rata keseluruhan.

Angka-angka tersebut bukan catatan resmi karena Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional tidak dapat memvalidasi metodologi atau kesimpulan dari analisis University of Maine, kata NOAA kepada NBC 5 Dallas-Fort Worth.

"Ini menunjukkan kepada kita indikasi di mana kita berada sekarang," kata kepala ilmuwan NOAA Sarah Kapnick kepada AP.

Rata-rata suhu global pada 3 Juli mencapai rekor 17,01 derajat Celcius dan kemudian melampaui 17,23 derajat Celcius pada 4 Juli, dan mempertahankan suhu itu hingga Kamis, per AP.

Angka itu tidak terlihat panas karena itu adalah suhu rata-rata dari seluruh dunia.

Namun, rata-rata suhu global belum pernah mencapai 17 derajat Celcius dalam catatan 44 tahun.

Kombinasi berbagai faktor, termasuk cuaca musim panas, atmosfer yang lebih hangat, dan pola cuaca musiman seperti El Niño telah membawa kita ke titik ini.

Tetapi para ahli memperingatkan bahwa bumi masih bisa menjadi lebih panas.

"Hari terpanas adalah ketika pemanasan global, El Niño dan siklus tahunan semua berbaris bersama. Yaitu beberapa bulan ke depan," kata Myles Allen, seorang profesor ilmu geosistem di Universitas Oxford, kepada The Washington Post. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suhu Mencapai 35 Derajat Celcius, China Buka Shelter Bom sebagai Tempat Pendingin Darurat

Baca juga: Kecelakaan Mobil Tabrak Sekolah Tewaskan 2 Bocah Perempuan Berusia 8 Tahun

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved