Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Nol Kasus Antraks, Dispertan Kudus Tetap Waspada

Dispertan Kabupaten Kudus memastikan hingga saat ini belum ada temuan kasus antraks di Kabupaten Kudus. 

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/ Rezanda Akbar D. 
Ilustrasi - Penyuntikan vaksin PMK ke hewan sapi di peternakan Kudus. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Isu penyakit antraks yang terjadi di Gunungkidul Yogyakarta menjadikan masyarakat Indonesia berwaspada terhadap munculnya penyakit tersebut.

Saat ini pemerintah juga berfokus terhadap penyelesaian permasalahan penyakit antraks yang telah menginfeksi manusia.

Awal penyakit tersebut yang menginfeksi manusia di Indonesia lantaran adanya masyarakat yang nekat mengonsumsi daging sapi yang mati karena sakit.

Baca juga: 3 Meninggal Setelah Konsumsi Daging Sapi Mati, Ini Gejala Terkena Antraks dan Cara Penularannya

Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

Penyakit antraks bersifat menular akut pada hewan dan manusia.

Penyakit antraks dapat menyerang beberapa hewan ternak.

Di antaranya kambing, sapi, kerbau, dan hewan lainnya.

Satu diantara daerah yang berwaspada adalah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Meski saat ini Kabupaten Kudus diklaim aman dari penyakit antraks.

Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan mengatakan, pihaknya memastikan hingga saat ini belum ada temuan kasus antraks di Kabupaten Kudus

Meski demikian, masyarakat dan peternak diminta untuk tetap waspada.

”Sampai saat ini belum ada temuan kasus antraks di Kudus. Tetapi kami tetap melakukan pemantauan dan pemeriksaan,” katanya, Selasa (11/7/2023). 

Hal itu dilakukan mengingat adanya kejadian kasus di daerah Gunungkidul, Yogyakarta. 

Menurutnya, kewaspadaan harus ditingkatkan mengingat lalulintas hewan ternak merupakan hal yang dinamis.

”Langkah preventif kami dengan cara penyemprotan disinfektan ke kandang peternak. Selain itu juga kami melaksanakan pemeriksaan rutin setiap hari,” sambungnya.

Edukasi ke masyarakat dan peternak juga dilakukannya. Hal itu bertujuan agar masyarakat dan peternak tahu ketika ada hewan ternak terindikasi antraks.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved