3 Bocah Ditetapkan Jadi Tersangka, Buntut Bentrok Suporter PSM Makassar Saat Lawan Dewa United

TRIBUNJATENG.COM, MAKASSAR - 3 bocah atau anak bawah umur ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus bentrok antar suporter PSM Makassar saat menjamu Dewa United.

Pasca insiden tersebut, kini total menjadi 8 orang yang ditahan dan berstatus tersangka.

Tak cukup di situ, pihak kepolisian pun tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah seiring berjalannya penyelidikan atas kasus bentrok antar kelompok suporter internal PSM Makassar tersebut.

Sebagai catatan, setidaknya ini menjadi insiden kedua pada Liga 1 2023-2024 setelah sebelumnya sempat terjadi hal serupa di Persis Solo.

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain, Head to Head dan Link Live Streaming Persikabo 1973 Vs PSM Makassar Liga 1

Buntut bentrok antar suporter yang terjadi di laga PSM Makassar Vs Dewa United, polisi menetapkan 8 tersangka.

Sebuah insiden kericuhan terjadi di tribun terbuka selatan Stadion BJ Habibie Makassar sesaat sebelum laga PSM Makassar Vs Dewa United dimulai.

Bentrokan terjadi antar kelompok suporter PSM Makassar.

Pihak keamanan langsung melakukan pengamanan sehingga laga PSM Makassar Vs Dewa United tetap bisa berjalan.

Awalnya, hanya 4 oknum suporter yang ditangkap oleh pihak kepolisian.

Namun dalam perkembangannya, polisi menetapkan 8 tersangka seperti dilansir dari BolaSport.com, Rabu (12/7/2023).

Bahkan 3 di antaranya merupakan anak di bawah umur.

Polisi masih memeriksa kemungkinan adanya tersangka lain.

Baca juga: Prediksi Skor Persikabo 1973 Vs PSM Makassar Liga 1, Susunan Pemain, Head to Head, Live Streaming

Akibat kerusuhan ini, 5 orang luka-luka termasuk 1 anggota kepolisian.

Sementara itu, PSM Makassar merilis 5 poin untuk merespons kejadian tersebut.

"Insiden ini menodai nama baik PSM Makassar yang sepanjang musim lalu sukses menggelar seluruh pertandingan kandang di Stadion BJ Habibie secara aman, nyaman, dan kondusif," bunyi pernyataan PSM Makassar.

"Usai pertandingan, manajemen langsung mengumpulkan bukti-bukti dan laporan insiden tersebut."

"Selanjutnya akan didalami untuk kemudian ditindaklanjuti."

"Atas insiden ini pula, manajemen menyampaikan beberapa pernyataan resmi."

Pertama, manajemen PSM memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh insan sepak bola se Indonesia atas tragedi tersebut.

Poin kedua, manajemen PSM mengutuk keras insiden tersebut sekaligus menyesalkan dan menyayangkannya.

Manajemen akan bertindak tegas kepada oknum yang terlibat dalam insiden ini.

Baca juga: Liga 1 Terancam Dihentikan Dampak Rasisme Netizen saat Laga Persija Jakarta vs PSM Makassar

Poin ketiga, manajemen akan mengambil langkah antisipatif untuk mencegah insiden ini terulang kembali.

Termasuk berkoordinasi dan meminta arahan PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan Polri.

Poin keempat, manajemen mengucapkan terima kasih atas respon cepat dan tepat dari personel keamanan dalam menangani insiden ini.

Sehingga insiden tidak meluas dan sama sekali tidak mengganggu jalannya pertandingan.

Bahkan pihak yang terlibat bentrok langsung bisa dimediasi pihak kepolisian.

Pada saat babak kedua pertandingan dimulai, suporter di tribun terbuka selatan kembali tertib menyaksikan pertandingan.

Poin kelima, mengimbau kepada seluruh suporter untuk bersama-sama senantiasa menjaga nama baik PSM Makassar.

"Jangan lagi ada ego atau kepentingan-kepentingan kelompok yang justru merugikan PSM," tutup sikap PSM.

Dalam laga ini, PSM Makassar harus takluk 1-2 dari Dewa United. (*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di BolaSport.com berjudul Tersangka Bertambah, 8 Orang Ditahan Polisi Termasuk 3 Anak di Bawah Umur Buntut Bentrok Sesama Suporter PSM Makassar

Baca juga: 492 Koperasi di Kabupaten Pekalongan Tidak Aktif

Baca juga: Rudy Heryadi Teliti Model Penilaian Berkelanjutan Bio-Dimethyl Ether dari Tandan Kosong Kelapa Sawit

Baca juga: Daya Beli Masyarakat Menurun, Industri Fesyen Lokal Ungkap Penyebabnya, Ini Kata Mereka

Baca juga: 3 Jemaah Haji Asal Kabupaten Semarang Wafat di Arab Saudi, Ini Daftarnya