Ekonomi Bisnis
Panen Raya Picu Anjloknya Harga Bawang Merah Brebes, Kini Per Kilogram Hanya Rp 15 Ribu
Harga bawang merah di tingkat petani Kabupaten Brebes anjlok seiring panen raya yang diprediksi berlangsung hingga Agustus mendatang.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM,BREBES- Harga bawang merah di tingkat petani Kabupaten Brebes anjlok seiring panen raya yang diprediksi berlangsung hingga Agustus mendatang.
Harga bawang merah yang semula Rp 25 ribu per kilogram, kini anjlok hingga di angka Rp 15 ribu per kilogram.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari mengatakan, harga bawang merah di tingkat petani saat ini sedang terjun bebas.
Hal itu menjadi imbas adanya panen raya yang tidak hanya berlangsung di Brebes namun juga di daerah lainnya. Seperti Pati Jawa Tengah, Nganjuk Jawa Timur , dan daerah lainnya.
"Dalam kondisi seperti ini (red, panen raya), hukum pasar akan berlaku. Sehingga memengaruhi harga bawang merah. Sekarang harga di petani Rp 15 ribu per kilogram, terakhir sebelum panen harga Rp 25 ribu per kilogram," katanya, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Harga Bawang Merah di Pasaran Anjlok, Begini Nasib Petani di Brebes dan Daerah Lainnya
Baca juga: Mbak Ita Ingin Kota Semarang Jadi Pemasok Bawang Merah bagi Kawasan Hinterland
Baca juga: Harga Sembako Terbaru : Bawang Merah Naik Rp 40.850, Telur Ayam Dipatok Rp 29.350
Juwari mengatakan, sebagian besar petani bawang merah memilih menunda penjualan dan menyimpan hasil panen di gudang.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi agar harga bawang merah tidak makin anjlok.
Ia sendiri memperkirakan, masa panen akan berlangsung hingga Agustus 2023.
Pada masa-masa itu, hasil panen akan melimpah karena luas lahan bawang merah mencapai 8.000 hektare.
"Kami berharap pemerintah dan para pengusaha hadir dengan menyerap bawang merah petani dengan harga yang layak untuk disimpan. Lalu bisa dilepas ke pasar saat harga normal," ungkapnya.
Seorang petani bawang merah, Hari (51) mengatakan, harga penjualan saat ini yang hanya Rp 15 ribu per kilogram tidak bisa menutup biaya tanam.
Oleh karena itu, ia memilih menyimpan hasil panen ke gudang hingga harga kembali normal.
"Dari pada dijual rugi mending disimpan untuk dijadikan bibit. Sebagian lainnya dijual saat harga sudah naik," ujarnya. (fba)
Pegadaian Perluas Keagenan dan Layanan Tabungan Emas Kerja Sama dengan Kadin Jateng |
![]() |
---|
Pedagang Sembako Pasar Bulu Semarang Curhat ke Mentan, Minta Penyaluran SPHP Tak Ribet |
![]() |
---|
Biaya Pendidikan Sebabkan Inflasi di Jateng pada Tahun Ajaran Baru |
![]() |
---|
Dampak Tarif 0 Persen Untuk Amerika, Pengusaha Siapkan Strategi Efisiensi |
![]() |
---|
Ratri Bintari Ekowati Raup Cuan dari Kain Perca yang Jadi Beragam Produk Bernilai Ekonomis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.