Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

Anas Urbaningrum Sentil Partai yang Terbuka Tapi Kemudian Tertutup: PKN Bukan Kepunyaan Keluarga

Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa di Hotel Sahid Jaya, Sabtu (15/7/2023).

Editor: Muhammad Olies
KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN ), Anas Urbaningrum. 

TRIBUNJATENG.COM - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa di Hotel Sahid Jaya, Sabtu (15/7/2023).

Saat pidato penutupan Munas Luar Biasa itu, Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum, menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya bukanlah partai keluarga. Namun partai yang terbuka.

Anas menegaskan bahwa partai berkelir merah-putih ini akan bersifat sebagai partai terbuka dan inklusif.

Dia meyakini hal tersebut bakal menjadi pembeda dengan partai-partai politik lain.

"PKN harus ditata dengan prinsip-prinsip organisasi modern, bukan berbasis kepentingan pribadi, keluarga, atau berorientasi famili. Partai bukan properti pribadi. Partai bukan properti famili. Partai bukan kepunyaan keluarga," jelas Anas

"Dengan prinsip seperti itu PKN tidak eksklusif. PKN akan menjadi partai inklusif, partai yang terbuka, partai yang mengundang siapa-siapa saja tenaga-tenaga terbaik," lanjutnya.

Baca juga: Anas Urbaningrum Bebas, AHY: Enggak Ada Urusan sama Saya

Baca juga: Bertemu Bupati Purworejo, Anas Urbaningrum Bahas soal Politik Jelang Pemilu 2024

Anas, sebelumnya merupakan Ketua Umum Partai Demokrat

Namun ia akhirnya tersisih dari kursi ketum partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Ia menyindir soal partai politik yang mengaku terbuka, tapi kemudian "tertutup" lagi.

Anas tidak menyebut eksplisit nama Partai Demokrat, namun ucapannya menggambarkan bagaimana SBY melestarikan trah Cikeas di kepengurusan teras partai berlambang berlian itu.

Setelah tak lagi menjabat Ketum Partai Demokrat, kini partai berlambang Mercy itu tidak lagi dipimpin oleh politikus di luar trah Cikeas.

Susilo Bambang Yudhoyono kini menempatkan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai ketua umum.

"Saya ingin menegaskan pada saudara-saudara sekalian, kalau datang kader baru, jika hadir kader baru, jangan pernah merasa terancam," ucap Anas.

"Tentu dengan mekanisme organisasi yang ditata dengan baik, saling respek, saling hormat-menghormati, saling dukung-mendukung, saling topang-menopang, dan tidak boleh ada tendensi saling menyisihkan. Itu konsekuensi dari partai terbuka," ungkapnya.

Ia juga mengeklaim bahwa PKN bakal menjadi partai politik dengan berlandaskan sistem meritokrasi, termasuk dalam hal rekrutmen, kebijakan, dan penugasan partai.

"Dasarnya penugasan itu adalah kecakapan, komitmen yang jelas, achievement atau prestasi yang jelas, yang teruji, bukan saudaranya siapa, anaknya siapa, adiknya siapa, kawannya siapa," tandas Anas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Ketum PKN, Anas Urbaningrum Singgung Partai Bukan Kepunyaan Keluarga"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved