Puisi
Puisi Ziarah Tembuni Iman Budhi Santosa
Puisi Ziarah Tembuni Iman Budhi Santosa: Ziarah Tembuni Berkaca pada lantai pendapa, malam wangi Wijayakusuma
Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
Puisi Ziarah Tembuni Iman Budhi Santosa
TRIBUNJATENG.COM - Puisi Ziarah Tembuni Iman Budhi Santosa:
Ziarah Tembuni
Berkaca pada lantai pendapa, malam wangi Wijayakusuma
keriput uban serentak melawan, karena di sudut
dekat pot bunga berlumut, saudaraku
tembuni yang ikut serta dari gua garba bunda
masih tersimpan aman dan patut
Di sana masih tegak pohon mangga bapang
sepasang kelapa gading dan rumpun bambu kuning
ditambah tebu hitam, meniran dan kaca piring
melengkapi salam sapa pagar halaman yang ramah dan hening
“Ya, aku masih di Jawa.” Bersama welat dan jamu
menyanding pohon srigunggu, tuah tapak liman
serta dewa-daru
“Tetapi, mengapa sekarang engkau merasa jadi tamu…”
Padahal, di sana masih ada makam leluhur
ada nisan kayu batu ditatah dengan goresan paku.
Mereka tak pernah lupa siapa anak cucu
yang dulu nakal, suka mencuri ketela
dan membakarnya malam-malam saat bulan puasa.
Maka, seperti terbangun dari mimpi, kucabuti rumput teki
yang berakar pada dahi mereka, yang menjalar
menutup nama yang pernah mendongengkan kisah Nabi,
Ramayana hingga Mahabharata
Ya, di sini aku punya kisah lama
ada perlambang pada anak panah dan gendewa
saat ibu yang melepaskan dirimu diriku
berguru pada tunas dan buku lebih dari satu
Kini, dengan keringat di dahi kucium kembali tanah itu
bersama derit bambu kusembuhkan penat
perjalanan bersepatu
di sini engkau aku lahir, menjadi akar dan batang kayu
di sini pula ribuan dongeng berkait menjelma biduk dan perahu
2011
(*)
10 Puisi Kemerdekaan Karya Penyair Indonesia, Cocok untuk 17 Agustus dan Perayaan HUT Ke-80 RI |
![]() |
---|
Puisi Sapardi Djoko Damono: Hujan Bulan Juni |
![]() |
---|
Puisi Sapardi Djoko Damono: Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari |
![]() |
---|
5 Puisi Hari Ibu 22 Desember 2024, Karya Joko Pinurbo, Wiji Thukul hingga Sapardi Djoko Damono |
![]() |
---|
Puisi Adegan Film: Burung Gereja Karya Bernard Batubara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.