Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Ada 7 Sekolah di Solo Siswa Baru Kurang dari 10 Orang, Disdik Singgung Swasta Lebih Bagus

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta sebut ada tujuh sekolah yang hanya memiliki 10 siswa ke bawah, bahkan ada yang hanya ada sat

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Mahfira Putri Maulani
Seluruh siswa SDN Tumenggungan, Banjarsari, Kota Solo usai mengikuti upacara bendera di halaman sekolah, Senin (17/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLODinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta sebut ada tujuh sekolah di Kota Bengawan yang hanya memiliki 10 siswa ke bawah, bahkan ada yang hanya ada satu siswa.

Kepala Disdik Kota Surakarta, Dian Rineta menyebut salah satu penyebabnya ialah berkurangnya permukiman dan maraknya pertokoan di wilayah tersebut.

"Di Kota Solo siswanya yang di bawah 10 (tahun ajaran baru) itu ada tujuh sekolah. Ada di Yosodipuro, Nayu Barat, Carangan, Tumenggungan dan beberapa yang lain."

"Di lingkungan itu rata-rata tidak ada penduduk, sudah banyak pertokoan, banyak kafe," kata Dian ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/7/2023).

Sekolah Dasar (SD) Negeri Tumenggungan yang berada di tengah Kota Solo hanya terima satu siswa di tahun ajaran baru 2023/2024 ini.
Sekolah Dasar (SD) Negeri Tumenggungan yang berada di tengah Kota Solo hanya terima satu siswa di tahun ajaran baru 2023/2024 ini. (TribunJateng.com/Mahfira Putri)

Dian melanjutkan, selama lima tahun terakhir tujuh sekolah itu tidak pernah sedikit siswa karena masih banyak masyarakat usia muda. Namun saat ini memang lebih banyak orang tua.

Pihaknya juga telah mendatangi sekolah-sekolah tersebut dan rata-rata alasannya sama.

Dian mengaku telah mengupayakan agar sekolah tersebut mendapatkan banyak siswa salah satunya para kepala sekolah berkeliling di lingkungan sekitar sekolah.

"Kepala sekolah sudah bergerak ke lingkungan mencari anak usia sekolah dan ternyata memang tidak ada di lingkungan situ," imbuh Dian.

Selain tidak ada penduduk, Dian mengatakan di sekolah tersebut juga dekat dengan sekolah swasta yang lebih bagus.

Suasana SDN Tumenggungan No 28 di Jalan Ronggowarsito No 142 Timuran, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Senin (17/7/2023)
Suasana SDN Tumenggungan No 28 di Jalan Ronggowarsito No 142 Timuran, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Senin (17/7/2023) ((KOMPAS.com/Labib Zamani))

"Secara prinsip, saya hanya memastikan anak di lingkungan tersebut. Semua sudah sekolah jadi tidak ada anak yang tidak sekolah," kata Dian.

Ia mengatakan, wali murid kini cenderung mempercayakan sekolah dasar (SD) anak-anaknya dengan sekolah berbasis agama yang lebih bagus.

Terlebih komunitas atau golongan tertentu kini banyak yang membuat sekolah. Sehingga secara otomatis anak-anak mereka akan disekolahkan di sekolahan tersebut.

Begitu SMP dan SMA, para orangtua baru akan menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah negeri.

"Sekolah basis dasar anak-anak yakni SD biasanya mereka (wali murid) mempercayakan sekolah di berbasis agama, begitu SMP dan SMA baru mengejar ke negeri kecenderungan nya seperti itu."

"Sekarang sekolah agama semakin banyak dan orang-orang yang ada komunitas-komunitas tertentu membuat sekolah, otomatis akan masuk di sekolah tersebut," terang Dian. (uti)

Baca juga: Dampak Zonasi, SDN Tumenggungan Solo Hanya Punya Satu Siswa Baru

Baca juga: Berada di Pusat Kota Solo, Ini Alasan SDN Tumenggungan Hanya Terima Satu Siswa

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved