Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Program PINTAR

Peran Pemberdayaan Gugus dalam Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka yang digulirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bertujuan untuk memberikan keleluasaan bagi guru maupun mur

Editor: abduh imanulhaq
IST
Diannita bersama rekan guru di komunitas belajar Kelompok Kerja Guru (KKG) 

Oleh Diannita Ayu Kurniasih, M.PdKepala SDN 1 Kebumen Kabupaten Kendal & Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation

KURIKULUM merdeka yang digulirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bertujuan untuk memberikan keleluasaan bagi guru maupun murid untuk mengembangkan potensinya dengan tetap berpedoman pada regulasi yang ada. Pemerintah telah menyediakan platform belajar Kurikulum Merdeka yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Semestinya hal ini akan mempermudah guru untuk mempelajari hakikat serta penerapan Kurikulum Merdeka. Namun, kenyataan di lapangan, masih banyak guru yang merasa kebingungan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di sekolah.

Keberadaan komunitas belajar guru melalui wadah Kelompok Kerja Guru (KKG) menjadi hal yang vital. Melalui keberadaan komunitas belajar ini, kegamangan guru mengenai Kurikulum Merdeka dapat terbiaskan. KKG dapat menjadi wadah bagi guru untuk belajar dan berbagi bersama. Namun, tidak sedikit KKG yang berada di ambang keterpurukan. KKG yang hanya tinggal nama, tanpa kegiatan juga tanpa administrasi yang jelas dan tidak dapat lagi memfungsikan diri sebagai wadah kolaborasi guru.

Menilik pada latar belakang tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan selalu berupaya meningkatkan kompetensi guru. Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya adalah mengadakan kegiatan pelatihan bagi pemandu koordinator wilayah atau korwil. Pemandu korwil merupakan dua guru utusan dari masing-masing korwil yang nantinya dibekali materi untuk disampaikan kepada pemandu gugus di kecamatan masing-masing. Pemandu gugus merupakan utusan komunitas belajar berupa KKG yang terdapat di masing-masing gugus di tingkat kecamatan. Gugus sekolah adalah salah satu bentuk komunitas belajar yang selama itu belum optimal kegiatannya sehingga butuh upaya mengaktifkan kembali.

Kegiatan pelatihan pemandu korwil ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengatasi pemerataan kesempatan belajar. Selama ini, belum semua guru mendapatkan kesempatan pelatihan berjenjang. Pelatihan yang ada masih sebatas perwakilan yang ilmunya hanya berhenti pada peserta pelatihan saja. Pada pelatihan ini, materi yang diberikan sangat mendukung keterlaksanaan Kurikulum Merdeka. Materi tersebut diantaranya pembelajaran aktif, merumuskan pertanyaan tingkat tinggi, pembelajaran berdiferensiasi, asesmen awal, penilaian portofolio, karakteristik keterampilan khas mapel, serta materi penulisan artikel. Pada pelatihan ini, peserta tidak hanya memeroleh materi, namun juga praktik langsung.

Ninik Chaeroni, M.Pd., selaku Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdikbud Kendal menyampaikan bahwa pemberdayaan gugus sangat cocok agar bisa menjangkau seluruh guru di Kabupaten Kendal.

“Kebijakan pemberdayaan gugus juga merupakan upaya pendampingan yang dilakukan dinas pendidikan dalam mengawal Implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat satuan pendidikan sehingga diharapkan guru dapat menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan panduan meskipun ada Platform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai upaya pelatihan secara mandiri,” jelas Ninik.

Dukungan dari Disdikbud tersebut tidak terbatas pada kegiatan pelatihan kepada pemandu korwil untuk dilanjutkan kepada pemandu gugus. Dampak nyata lain yang dirasakan adalah munculnya potensi menulis artikel dari guru pemandu. Kegiatan yang sudah dilakukan ditulis dalam bentuk pemberitaan. Bukan hanya itu, implementasi materi pada pelatihan yang diterapkan di kelas juga ditulis dalam bentuk artikel praktik baik.

Melalui kolaborasi dari beberapa pihak, kegiatan awal yang tujuannya memberikan kesempatan bersama bagi para guru untuk belajar Kurikulum Merdeka ternyata membawa perubahan besar terhadap pembelajaran di Kabupaten Kendal. Praktik baik pembelajaran, diseminasi, serta potensi menulis guru dapat terasah. Hal ini tentu saja tidak hanya berdampak positif bagi guru, namun juga pada murid sebagai subjek utama pendidikan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved