Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Harga Daging Ayam di Jawa Tengah Tak Turun Juga, Ini Biang Keroknya

Harga daging ayam ras di Jawa Tengah terpantau mengalami kenaikan sejak momentum Lebaran 2023 lalu.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/Idayatul Rohmah
Pedagang ayam potong di Semarang tampak sedang melayani pembeli. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga daging ayam ras di Jawa Tengah terpantau mengalami kenaikan sejak momentum Lebaran 2023 lalu.

Di Jawa Tengah, harga daging ayam ras bahkan menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar sejak bulan April lalu atau telah memberikan andil tiga bulan berturut-turut.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat angka inflasi di Jawa Tengah sebesar 0,28 persen pada April 2023 dengan komoditas utama penyumbang inflasi daging ayam ras, memberikan andil sebesar 0,04 persen.

Kemudian pada Mei, telur ayam ras dan daging ayam ras sama-sama memberikan andil inflasi dari inflasi yang tercatat sebesar 0,22 persen. Adapun masing-masing memberikan andil 0,06 persen (telur ayam ras) dan 0,02 persen (daging ayam ras).

Sedangkan pada Juni lalu, inflasi Jateng tercatat sebesar 0,03 persen dengan komoditas utama juga telur ayam ras, memberikan andil sebesar 0,04 persen.

Begitu pula pantauan tribunjateng.com, harga yang berlaku bulan ini masih bertahan tinggi hingga bulan ini dan belum menunjukkan adanya penurunan.

Hal itu diakui sejumlah pedagang, terutama di pasar tradisional Kota Semarang yang menyebutkan harga daging ayam ras masih di kisaran Rp 40.000/Kg.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Ndari Surjaningsih tidak memungkiri memang kenaikan harga daging ayam ras menjadi satu di antara penyumbang inflasi berturut-turut dalam beberapa bulan terakhir ini.

Hal itu karena adanya sejumlah faktor pemicu mulai dari kenaikan harga pakan hingga kaitannya dengan demand daging ayam itu sendiri.

"Memang (harga daging ayam ras) ada kenaikan. Kenaikan ini sebenarnya karena memang utamanya karena kenaikan harga pakan. Kebutuhan jagung kita (domestik) kurang. Kita impor dari India, sedangkan di India produksi jagung untuk pakan ini turun karena dampak El Nino," kata Ndari di kantornya, Kamis (20/7/2023).

Disebutkan Ndari lebih lanjut, kenaikan harga daging ayam ras yang terjadi beberapa waktu ini juga tidak terlepas dari permintaan masyarakat. Seperti saat momentum perayaan hari keagamaan, harga daging ayam ras juga mengalami kenaikan.

Begitu juga tingginya permintaan di momen-momen tertentu.

"Demand di hari keagamaan, ayam biasanya menjadi makanan utama selain daging dan telur.

Selain itu juga tambahan demand dalam rangka untuk program penanganan stunting, itu penanganannya utamanya dalam bentuk ada ayam dan telur, sehingga meningkatkan demand," terangnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menambahkan, perkembangan inflasi gabungan enam kota IHK di Jawa Tengah menunjukkan iklim yang semakin kondusif. Hal ini tercermin dari penurunan inflasi gabungan dimaksud pada periode Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya, dan mencatatkan peringkat ketiga terendah se-Jawa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved