Siswa Semarang Batal Paskibraka Nasional
Bijaknya Fabian Alvaro Tolak Tugas Paskibra Jawa Tengah, Karena Tak Ingin Anak Lain Bernasib Sama
Muhammad Fabian Alvaro, siswa kelas XI SMA Al Azhar 14 Semarang menolak bertugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Provinsi Jawa Tengah.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Muhammad Fabian Alvaro, siswa kelas XI SMA Al Azhar 14 Semarang menolak bertugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan Surat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 427.2./1340 tertanggal 20 Juli 2023, Fabian dinyatakan tidak memenuhi standar Capaska Pusat, namun lulus standar Capaska Provinsi.
Menurut Dewi Yuniarti, Ibunda Fabian, anaknya menolak penunjukan tersebut.
Baca juga: Tak Percaya Fabian Alvaro Gagal Masuk Paskibraka Nasional, Ibunda Cek Rekam Medisnya Besok
Adapun alasan penolakan ialah Fabian tak ingin ada anak yang mengalami nasib seperti dirinya bila ia masuk dalam Capaska Provinsi Jawa Tengah.
"Betul anak saya tidak ingin masuk sebagai Capaska Provinsi Jawa Tengah karena tak ingin ada anak yang gugur sebagai Capaska ketika dia masuk dalam tim," ujarnya saat dihubungi Tribun Jateng, Rabu (26/7/2023).
Meski demikian, Dewi mengaku hingga saat ini ia masih memperjuangkan kejelasan alasan pembatalan status putranya tersebut.
Ia mengaku hari ini telah melakukan pemeriksaan gigi dan rontgen di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang pukul 10.00.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, dinyatakan tidak terdapat impaksi gigi.
Selanjutnya ia tengah menunggu hasil rontgen untuk memastikan adanya skoliosis pada Fabian.
"Alhamdulillah untuk pemeriksaan gigi di RS Bhayangkara Fabian tidak ada impaksi gigi, seperti yang dinyatakan pihak BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, red) untuk impaksi anak kami nihil," terang Dewi.
Menurutnya, saat di rontgen di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta menyatakan Fabian tampak gambaran kelainan tulang belakang.
Saat pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugurejo Semarang terdapat gambaran skoliosis 9,9 derajat, tapi nilai tersebut dinyatakan masih dalam batas wajar atau masih bisa ditoleransi sehingga Fabian dinyatakan sehat dan layak untuk diberangkatkan sebagai Capaska mewakili Jawa Tengah.
Saat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dilakukan rontgen ulang berdasarkan data rontgen Fabian, tetapi pada saat dilakukan rontgen ulang disimpulkan tidak tampak nyata gambaran skoliosis.
"Sehingga RSPAD Gatot Subroto menyatakan suspek pseudoskoliosis," tegas Dewi.
Sebagai orang tua, Dewi menyatakan bila ingin adil seharusnya data hasil rontgen diperlihatkan dan bila perlu diadakan rontgen ulang dengan Capaska terpilih yang menggantikan Fabian.
Sebagai informasi Fabian sedianya menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Pusat terpilih mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk mengikuti Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Capaska Tingkat Pusat di Taman Rekreasi Wiladatika, Jalan Jambore Nomor 1, Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat mulai Kamis (20/7/2023) hingga Rabu (23/8/2023).
Namun 2 hari jelang keberangkatannya, ia bersama 9 Capaska Provinsi Jawa Tengah lain mendapatkan surat untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Subroto.
Status terpilihnya Fabian dianulir dengan hasil analisa Medical Check Up yang menyatakan temuan kelainan impaksi gigi, tulang belakang skoliosis 9,9 derajat dari RS Tugurejo.
Sedangkan dari RSPAD menyatakan tidak nampak kelainan pada tulang vertebrata.
Baca juga: Kisah Nanda Batal Berangkat Paskibra ke Jakarta Meski Sudah Lolos, Digugurkan Lewat 3 X Tes Medis
Namun temuan kelainan dari tim ahli radiologis menyatakan tidak tampak nyata gambaran skoliosis pada thoracolumbar.
Fabian dinyatakan suspek pseudo skoliosis karena positioning kurang optimal.
Dari hasil data seleksi kesehatan, temuan kelainan, dan analisa hasil MCU menyatakan standar Capaska Pusat tidak boleh ada impaksi gigi, tidak boleh ada skoliosis, dan Muhammad Fabian Alvaro tidak masuk standar kesehatan Capaska Pusat dan masih masuk standar Capaska Provinsi.
Kronologi
Dewi Yuniarti tampak kecewa dengan keputusan pembatalan anaknya, Fabian menjadi Paskibraka Nasional.
Muhammad Fabian Alvaro, siswa SMA Al Azhar 14 Semarang sedianya mewakili Jawa Tengah sebagai Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional (Capasnas).
Berdasarkan Surat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 427.2/1340 tertanggal 20 Juli 2023 ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Sumarno, S.E., M.M., menyatakan namanya tidak lolos mewakili Provinsi Jawa Tengah ke Tingkat Pusat.
Diceritakan oleh Dewi Yuniarti, ibunda Fabian bahwa putranya telah mengikuti seleksi tingkat kota sejak Februari 2023.
Pada seleksi tersebut dilakukan tes jasmani, baris-berbaris, bakat minat, kemudian dilakukan tes di tingkat Provinsi Jawa Tengah pada Rabu-Kamis (15-16/5/2023) di Plaza Hotel Jalan Setiabudi Kota Semarang.
"Dari tes itu dinyatakan Fabian dan satu lagi siswi dari Kabupaten Semarang terpilih mewakili Jawa Tengah, berikut sepasang Capasnas cadangan," ungkap Dewi saat dihubungi Tribun Jateng pada Sabtu (22/7/2023).
Putusan tersebut berdasarkan Surat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah bernomor 427.2/660 tertanggal 22 Mei 2023 ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Sumarno, S.E., M.M.
Sepekan setelah pengumuman tersebut, 4 orang terpilih, yakni Muhammad Fabian Alvaro dari Kota Semarang, Umu Kaltsum Nur Azizatin Soe Citraning Ratu dari Kabupaten Semarang sebagai Capaska terpilih, dan Ridho Imani dari Kabupaten Magelang dan Yustisie Chelsea Awanda dari Kota Magelang sebagai Capaska cadangan menjalani medical check up (MCU).
Pelaksanaan MCU bagi Capaska dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Adhyatma, MPH Tugurejo atau RSUD Jawa Tengah.
"Hasil MCU hanya diberitahukan bahwa 2 pasangan Capaska sehat, tapi tidak diketahui hasilnya. Hanya dijadikan acuan bahwa anak ini layak," ujar Dewi.
Sesuai dengan rencana akan dilaksanakannya pemberangkatan Pemusatan Diklat di Jakarta selama sebulan pada Sabtu (15/7/2023), tiba-tiba diumumkan pemanggilan seleksi ulang Capasnas.
Pemanggilan tersebut dicantumkan dalam Surat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Nomor 1496/PE/07/2023/D5 mengenai Calon Paskibraka Tingkat Pusat Tahun 2023 Tanggal 10 Juli 2023.
Surat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 427.2/1256 mengenai Pengiriman Capaskibraka Jawa Tengah Tahun 2023 Tanggal 13 Juli 2023.
Dalam surat tersebut disebutkan 5 putra terbaik Jawa Tengah, yakni Muhammad Fabian Alvaro dari Kota Semarang, Ridho Amani dari Kabupaten Kendal, Fardhan Fahri Kamal dari Kabupaten Cilacap, Bismo Suryo Darmawan dari Kabupaten Sukoharjo, dan Pramudya Fachri Maulana dari Kabupaten Banyumas.
Dan 5 putri terbaik Jawa Tengah yakni Umu Kultsum Nur Azizatin Soe Citraning dari Kabupaten Semarang, Lintang Gaisha dari Kabupaten Wonosobo, Farah Biananda Sahara dari Kabupaten Banjarnegara, Arimbi Fawnia Mukti dari Kabupaten Purbalingga, dan Yustisie Chelsea Awanda dari Kota Magelang.
Sejumlah 10 orang ini bersama-sama berangkat ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.
Menurut Dewi, sejak awal pengumuman dan Surat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah bernomor 427.2/660 tertanggal 22 Mei 2023, ia sudah yakin anaknya akan berangkat sebagai Capaska Nasional.
Ia pun sudah menyiapkan fisik, mental, hingga peralatan bagi sang buah hati menjalani masa Diklat sebulan.
"Bahkan selama menunggu masa karantina, kami mengirimkan daily activity sebagai laporan karena sudah yakin akan bahwa anak kami yang terpilih sebagai Capaska," ungkapnya.
Dari seleksi tingkat provinsi yang meloloskan 4 orang, kemudian secara tiba-tiba dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk 10 orang perwakilan Jawa Tengah 2 hari sebelum waktu keberangkatan karantina.
Kemudian secara bertahap ia menerima surat dari BPIP RI Nomor 2900/PE/07/2023/D5 tertanggal 18 Juli 2023 yang menyatakan putranya tidak lolos Capaska Nasional namun dikembalikan ke provinsi.
Berdasarkan surat dari BPIP RI Nomor 1584/PE/07/2023/D5 tertanggal 18 Juli 2023 menyatakan hasil penilaian tes PBB, kesamaptaan, dan kepribadian Capaska, Fabian mendapatkan nilai akhir 82.
Sementara berdasarkan lampiran surat yang sama untuk data MCU, ia diperiksa oleh RS Tugurejo Jawa Tengah, RSPAD, dan Analisa Tim Ahli menyatakan temuan kelainan dalam hasil MCU yakni impaksi gigi, tulang belakang scoliosis 9,9 derajat dari RS Tugurejo.
Sementara dari RSPAD menyatakan tidak nampak kelainan pada tulang vertebra.
Tim ahli radiologis menyatakan tidak tampak nyata gambaran skoliosis pada thoracolumbal.
Dugaan adanya pseudo skoliosis karena positioning kurang optimal.
Berdasarkan MCU, Fabian darah normal, urin normal, USG abdomen normal, pemeriksaan dokter bedah dan ortonormal, negatif napza, jantung normal, paru normal, Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) atau tes psikologis normal.
Sementara analisa hasil MCU berdasarkan kesesuaian dengan juknis ialah standar Capaska pusat tidak boleh ada impaksi gigi, tidak boleh ada skoliosis, dan Muhammad Fabian Alvaro tidak masuk standar kesehatan Capaska Pusat, masih masuk standar Capaska Provinsi.
Menanggapi hal tersebut, Dewi sebagai ibu dan seorang dokter menyatakan ia memahami riwayat kesehatan anaknya.
"Tapi juga sejauh ini saya belum mendapat hasil pemeriksaan standar dan sejauh saya tahu tidak mendeteksi ada impaksi gigi atau tidak," akunya.
Dewi berencana Senin akan mengecek rekam medis RSUD Tugurejo.
Terpisah Kepala SMA Al Azhar 14 Kota Semarang, Arie Hendrawan, S.Pd., M.Sos., menyatakan pihak sekolah mengetahui Fabian mengikuti seleksi Capaska sesuai prosedur.
"Kami mengetahui Fabian telah mengikuti seleksi Paskibraka sesuai prosedur, dari mulai tingkat kota ke tingkat provinsi," ujarnya.
Arie menambahkan, hasilnya adalah tercantum pada surat yang telah dikirimkan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Selanjutnya, pasca pengumuman tersebut, setiap hari dari yang ia pantau melalui akun Instagram Fabian, juga terus berlatih secara fisik dan baris berbaris.
Latihan tersebut untuk persiapan pendidikan dan pelatihan Capaska.
"Meskipun, pada akhirnya batal terpilih," ujarnya.
Baca juga: Sudah Sering Ingatkan Bahaya Penambang Emas di Banyumas, Polisi Kini Periksa 18 Saksi
Doni dan Nanda, Kasus Serupa
Seorang pelajar asal Konawe, Sulawesi Tenggara, bernama Doni Amansa viral setelah gagal berangkat menjadi calon Paskibraka Nasional 2023.
Padahal Doni dinyatakan lolos seleksi Paskibraka Nasional 2023 pada bulan Mei lalu.
Doni mengatakan jika dirinya dipanggil pertama kali dalam pengumuman seleksi Paskibraka Nasional.
Ia dinyatakan lolos bersama Nadira Syalvallah, Wiradinata Setya Persada dan Aini Nur Fitriani.
Dirinya pun sudah ikut pembekalan dan siap berangkat ke Cibubur pada 15 Juli 2023.
Namun ternyata, ia tak jadi berangkat dan diganti dengan murid lain bernama Wira.
Bahkan kabar penggantian Doni ini pun tanpa pemberitahuan dari panitia seleksi.
Siswa SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Sulawesi Tenggara ini baru mengetahui jika dirinya diganti lewat media berita saat pulang pembekalan.
"Awal mula saya tahu tidak lolos itu lewat berita online.
Saya pulang kembali ke rumah, saya mendengar berita. Bukan saya yang berangkat. Wira yang berangkat" ucap Doni.
"Dari panitia belum dikasih penjelasan," ucapnya.
Pengganti Doni sendiri diketahui sebagai anak perwira polisi.
Hal itu diungkap oleh Kepala Kesbangpol Sultra, Harmin Ramba.
Namun ia tak menyebut secara pasti siapa sosok perwira itu.
Harmin menambahkan jika saat pengumuman pada Rabu (17/5/2023) belum ada perangkingan sehingga nama dipanggil sesuai abjad.
Total ada 4 anak yang lolos, dan akan dipilih 2 orang untuk maju ke nasional.
Pada saat itu, surat keputusan Gubernur Sultra terkait penetapan 2 pelajar terbaik untuk mewakili Sultra belum keluar.
Sehingga panitia saat itu juga masih menunggu SK dari gubernur.
Sedangkan ibu dari Doni, Samsuani mengatakan jika anaknya dinyatakan lolos mewakili Sultra.
Samsuani mengatakan jika kabar anaknya maju ke nasional sudah diketahui banyak orang.
Bahkan banyak rekan yang mengucapkan selamat kepada Samsuani.
"Saya ditelpon dan diberi ucapan selamat. Mereka bilang anaknya ibu yang akan mewakili provinsi ke Nasional," ucap Samsuni dikutip dari TribunnewsSultra.
Namun secara riba-tiba, anaknya diganti dengan siswa lain.
Baca juga: Dewi Ibunda Fabian Alvaro Punya Bukti Baru, Pernyataan BPIP Bisa Dibantah, Tak Ada Impaksi Gigi
Nanda Batal Berangkat
Nanda Maulidya siswi asal SMAN 8 Kota Ternate sebelumnya dinyatakan lolos dalam seleksi nasional calon Paskibraka.
Nanda Maulidya menjadi perwakilan Paskibraka Provinsi Maluku Utara yang dikabarkan batal berangkat ke Jakarta.
Diketahui jika pada H-2 sebelum keberangkatannya, nama Nanda Maulidya digantikan oleh salah satu siswa yang berasal dari SMA Negeri 1 Halmahera.
Batalnya Nanda Maulidya mewakili provinsinya tersebut diketahui saat sang kakak menuliskannya melalui akun twitter pribadinya pada Minggu (16/7/2023).
Dalam unggahan tersebut sang kakak menuliskan sebagai berikut:
"Halo semuanya, kejadian ini terjadi di adik saya Nanda Maulidya. Pengumuman hasil SK Pusat tgl 16 mei, pembatalan berangkat di H-2 (tanggal 13 juli) Berangkat 15 juli 2023 (sabtu). Selamat untuk yg menggantikan Nanda yaitu asal Halmahera utara," tulis pengunggah.
Dikutip dari Kompas.com batalnya Nanda Maulidya berangkat ke Jakarta telah diketahui pihak sekolah, SMAN 8 Ternate melalui Sri Hergiyanti selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan mengatakan
"Kalau dari orangtua jelas yang pasti kecewa. Nanda pastinya down sekali, menangis, pokoknya kecewa, menangis dan ada perasaan trauma," ujar Sri kepada Kompas.com, Senin (17/7/2023).
"Ini sudah berbahagia dan berbangga, semua pelatihan sudah diikuti, semua dari nol ibaratnya, sudah di puncak lalu tiba-tiba seperti ini," kata Sri. "Pasti mentalnya kena, psikologinya juga kena," sambungnya.
Pihak sekolah merasa kecewa adanya pembatalan sepihak yang membuat Nanda Maullidya digantikan oleh paskibraka yang lain dari sekolah yang berbeda.
Diketahui jika seleksi Paskibraka melalui panitia yang bertugas mengumumkan Nanda MAulidya sebagai Paskibraka dari Maluku Utara pada 16 Mei lalu di Aula Hotel Bolote, Sofifi.
Nanda lolos mewakili Maluku Utara bersama seorang siswa asal SMA K Dian Halmahera yakni Deril Tonga.
Sri mengungkapkan jika Nanda menempati posisi pertama dengan nilai tertinggi sebagai calon Paskibraka.
Selanjutnya dilakukan sejumlah tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesoirie, Ternate.
"Dari hasil medical check up kan ada 2 (keterangan) layak dan tidak layak, nah itu dilingkari dokternya sendiri (Nanda) layak untuk menuju Paskibraka nasional," jelas Sri. "Sudah medical check up, selesai. Lalu, dengan kesimpulan bahwa Nanda layak menuju Diklat Paskibraka nasional di Jakarta," tambahnya.
Kejanggalan mulai terjadi ketika Nanda Maulidya diminta untuk melakukan tes kesehatan padahal sebelumnya telah lolos kesehatan melalui medical check up.
Pada tanggal 19 Juni 2023, Nanda diajak melakukan konferensi online melalui zoom yang diselenggarakan oleh panitia.
Diketahui jika Nanda masih belum mendapatkan kejelasan mengenai keberangkatan ke Jakarta.
Pada tanggal 8 Juli 2023 melalui Dispora Kota Ternate bernama Amel menelpon orang tua Nanda.
Nanda diminta melakukan medical check up untuk ketiga kalinya dan dikatakan Nanda mengalami masalah pada mata.
Nanda mendapatkan informasi yang dikirimkan dalam bentuk pdf terkait pembatalannya karena ia mengalami minus 6/24.
Sebelumnya dikatakan bahwa minus 6/24 tidak bermasalah untuk menjadi anggota Paskibraka, namun nama Nanda telah diganti oleh nama lain.
Atas kejadian ini pihak Sekolah bersama pemerintah kota mengupayakan agar Nanda bisa berangkat ke Jakarta dengan mengirimkan surat ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) selaku panitia seleksi Paskibraka untuk kembali meninjau keputusannya membatalkan keberangkatan Nanda.
(arh)
Baca juga: 2 Tersangka yang Diduga Menyuap Kepala Basarnas Ditahan KPK
Belum Menyerah, Ibunda Fabian Alvaro Nekat Lakukan Ini Supaya Anaknya Dapat Keadilan |
![]() |
---|
Alasan Fabian Tolak Jadi Capaska Provinsi Jateng, Tak Ingin Ada Anak Bernasib Sama |
![]() |
---|
Dewi Ibunda Fabian Alvaro Punya Bukti Baru, Pernyataan BPIP Bisa Dibantah, Tak Ada Impaksi Gigi |
![]() |
---|
Janji Dewi Ibu Fabian Siswa Semarang yang Batal Jadi Calon Paskibraka, Besok Cek Kesehatan Mandiri |
![]() |
---|
Ini Langkah Lanjutan Dewi Ibu Fabian Siswa Semarang yang Dibatalkan Jadi Calon Paskibraka Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.