Berita Semarang
Pasar Banyumanik Semarang Kosong Blong, Cuma Ada 3 Pedagang
Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang bersama Satpol PP Kota Semarang menyegel kios dan los di Pasar Banyumanik, Rabu (26/7/2023).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang bersama Satpol PP Kota Semarang menyegel kios dan los di Pasar Banyumanik, Rabu (26/7/2023).
Ada 186 los dan 24 kios di pasar tersebut. Mayoritas kosong blong tidak ditempati.
Plt Kepala Disdag Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, dari 186 los di dalam pasar hanya diisi tiga los.
Sedangkan untuk kios, hanya diisi 8 dari total 24 kios. Kios hanya diisi di bagian luar oleh agen bus dan beberapa pedagang jajanan.
Dia sangat menyayangkan banyak kios kosong di Pasar Banyumanik. Padahal, secara lokasi terbilang strategis lantaran berada di pinggir jalan dan di kelilingi perkampungan.
"Kami suruh memaksimalkan PAD (pendapatan asli daerah) retribusi pasar. Bagaimana bisa tercukupi kalau pasar ini kosong blong," ujar Fajar, saat penyegelan.
Fajar memaparkan, Pasar Banyumanik dibangun dengan anggaran sekitar Rp 4 miliar - Rp 5 miliar. Saat itu, dia menjabat sebagai kepala Disdag. Para pedagang pun bersedia menempati. Namun, pada kenyataannya sejak 2019, hanya agen-agen bus yang menempati Pasar Banyumanik.
"Kita rugi berapa juta sejak 2018. Ini dibangun sekitar Rp 4 miliar - Rp 5 miliar," ungkap pria yang juga Kepala Satpol PP Kota Semarang.
Menurut Fajar, kebijakan pemerintah terlalu baik dengan hanya menarik retribusi. Itu dianggap enteng bagi pedagang. Sehingga, saat pedagang tidak menempati pun tidak menimbulkan kerugian bagi mereka. Pedagang meninggalkan lapak semau mereka.
Dia berharap, pedagang tidak seenaknya sendiri. Dia pun mengapresiasi kepada tiga pedagang yang masih bertahan berjualan di pasar itu.
"Gratis, tidak mau beli, tidak mau menempati. Maka, hari ini saya segel semua," tegasnya.
Disdag akan berupaya membuat pasar ini kembali ramai. Pihaknya berencana menempatkan para pedagang dari Pasar Bandungan yang berjualan malam hari untuk menempati Pasar Banyumanik. Ini diharapkan bisa mendatangkan PAD bagi Kota Semarang. Di sisi lain, pasar bisa kembali hidup.
"Kami akan undang dari pedagang Pasar Bandungan, mereka kan bertahan dari jam 00.00 sampai jam 11.00, agar kami dapat PAD," ucapnya.
Selain itu, Fajar juga mempersilakan warga yang ingin menempati kios di Pasar Banyumanik. Syaratnya, haeus membayar retribusi kepada Disdag. (eyf)
Baca juga: Rampung Dibangun, Tugu PIPAS Nusakambangan Diresmikan Dirjen Pas
Baca juga: Delapan Orang Penambang Emas di Banyumas Terjebak, Kapolresta: Sudah 12 Jam Terjebak
Baca juga: BREAKING NEWS: 8 Orang Pekerja Tambang Emas di Pancurendang Banyumas Terjebak
Baca juga: Taman Lalu Lintas & Taman Kreativitas Astra Tampil Di Puncak Perayaan Hari Anak Nasional di Semarang
KONI Semarang Gelar Bintek Keuangan untuk Wujudkan Transparansi |
![]() |
---|
Program 'Keluarga Cemara' Kota Semarang Mulai Berjalan, Ini Respon Para Ibu |
![]() |
---|
Wacana 6 Hari Sekolah Kembali Muncul, DPRD Kota Semarang Dorong Kajian Mendalam |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Tewas Dikeroyok 2 Temannya di Dalam Sel Polsek Genuk |
![]() |
---|
Pudakpayung dan Penggaron Belum Terhubung ATCS, Ini Penjelasan Dishub Kota Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.