Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mentan: Panen dan Tanam Padi di Kota Semarang Perkuat Ketersediaan Pangan Hadapi Elnino

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo bersama Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu panen dan tanam padi di Kelurahan Tambangan, Kecamatan Mijen.

Editor: deni setiawan
HUMAS JATENG
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu panen dan tanam padi di Kelurahan Tambangan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Kamis (27/7/2023). 

Biosaka atau intensifikasi kearifan lokal bagus untuk membantu menyuburkan tanaman.

Adapun luas hamparan yang dipanen mencapai 15 hektare dan luasan tanam 5 hektare.

Sementara varietas yang digunakan adalah inpari 43 dengan produktivitas 6 ,2 ton per hektare.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan jajaran Kementan dalam meningkatkan produksi pangan di wilayahnya.

Kata dia, saat ini Semarang memiliki lahan lestari seluas 2000 hektare dan lahan produktif seluas 30.000 hektare.

"Dan kami sangat bangga pada para petani kami masih punya kelompok tani sebanyak 115 dan kelompok peternak di 110."

"Jadi masih ada sapi, kerbau, dan kambing."

"Kami juga menyampaikan kalau biosaka mempunya manfaat yang sangat luar biasa terhadap produksi."

"Saat ini harga gabah di petani mencapai Rp 5.000 per kilogram dan luas tanam di Kota Semarang mencapai 3.749 hektare," katanya.

Baca juga: DPRD Kota Semarang Segera Bentuk Pansus Piutang Pendapatan Daerah, Ini Alasannya

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan, panen padi organik ini mampu menunjukkan hasil yang maksimal, dimana rata-rata produktivitas di Kecamatan Mijen ini mencapai 3 kali dalam setahun alias sudah menerapkan pola tanam IP300.

Jamin, petani dari Poktan Ayam Tenang Semarang mengatakan, selama ini penggunaan pupuk organik yang dipadukan dengan penyemprotan biosaka mampu menjaga tanaman padi jauh lebih sehat dan subur.

Selain itu, pupuk organik juga bisa menekan penggunaan pupuk kimia yang kini mulai langka.

Dia berharap, pemerintah terus melakukan pendampingan dan memberi bantuan agar produksi di wilayahnya mampu memenuhi kebutuhan lokal maupun nasional.

"Alhamdullilah selama 3 periode ini kami sudah memakai organik dan mudah mudahan bisa menular dari teman teman lainnya."

"Kalau konsisten dengan organik insha Allah akan ada peningkatan yang lebih signifikan."

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved