Pembunuhan Driver Taksi Online
Indah Driver Taksi Online Semarang Tak Setujui Saran Kapolrestabes: Ini Nyawa Kedua Kami
Kapolrestabes menyarankan kepada para driver ketika mengalami kejadian yang mengancam pribadi hendaknya nyawa yang diutamakan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Indah, driver taksi online di Kota Semarang ini tak sepakat dengan saran Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.
Kapolrestabes menyarankan kepada para driver ketika mengalami kejadian yang mengancam pribadi seperti yang dialami Fauzy hendaknya utamakan keselamatan pribadi.
Artinya, ketika terjadi perampasan kendaraan atau barang berharga, alangkah baiknya diserahkan.
Nantinya, itu akan menjadi tugas pihak kepolisian untuk mencari dan menangkap pelaku tindak kriminal tersebut.
Menurutnya, nyawa adalah prioritas sehingga lebih disarankan melindungi keselamatan daripada barang mereka.
Baca juga: Tak Mau Bayar Retribusi Hingga 2 Tahun, Ratusan Kios dan Los Disegel di Kabupaten Semarang
Kasus pembunuhan driver taksi online, Fauzy Aribammar di Mugas Dalam Raya, Mugassari, Kota Semarang menjadi bahan evaluasi bagi pihak kepolisian dalam memberikan perlindungan terhadap para driver.
Mereka dikumpulkan di Aula Lantai 3 Polrestabes Semarang untuk diberikan pemahaman bersama terkait perlindungan tambahan.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menawarkan konsep pengamanan berbasis aplikasi bernama Libas.
Ketika menekan tombol darurat, driver taksi online akan terhubung ke server yang nantinya akan ditindaklanjuti ke anggota di lapangan.
Dalam forum itu, Kombes Pol Irwan menunjukkan pula cara kerja aplikasi tersebut.
"Kami sedang membicarakan konsep perlindungan fisik dan hukum kepada driver taksi online yang nantinya harus dilakukan ketika situasi darurat," paparnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (28/7/2023).
Baca juga: Mau Hadiah Iphone? Yuk Ikut Program Ijolke Bapenda Kota Semarang, Begini Caranya
Ia menawarkan pula dua pengamanan tambahan di masing-masing kendaraan para driver seperti tombol kedaruratan atau panic button dan sistem pemosisi global atau GPS.
"Setiap kendaraan ada dua tools tambahan tombol kendaruratan dan GPS sehingga tidak ada lagi kejahatan yang menimpa para driver taksi online," ujarnya.
Disamping itu, dia menyarankan kepada para driver ketika mengalami kejadian yang mengancam pribadi seperti yang dialami Fauzy hendaknya utamakan keselamatan pribadi.
Para driver disarankan untuk mengesampingkan mobil atau motornya yang bisa berdampak terhadap keselamatan jiwa.
tribunjateng.com
tribun jateng
Semarang
Taksi Online Semarang
Driver Taksi online
Polrestabes Semarang
Aplikasi Libas Polrestabes Semarang
Kombes Pol Irwan Anwar
Jalu Pratito
Belajar dari Kasus Fauzy Aribammar, Kapolrestabes Semarang Driver Taksi Online Pasang Alat Ini |
![]() |
---|
Driver Taksi Online Ngalong Cari Orderan Malam Hari Bukan Karena Ramai, Tapi Demi Alasan Ini |
![]() |
---|
Penyebab Pelaku Tusuk Korban Driver Taksi Online Semarang, Rencana Awal Cuma Rampas Mobil |
![]() |
---|
Baghastian Pembunuh Driver Taksi Online di Semarang Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Alasan Pelaku Bunuh Driver Taksi Online di Semarang: Tak Punya Opsi, Jadi Tulang Punggung Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.