Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Dongeng Sebelum Tidur Fabel Kaya Pesan Moral Anak Kucing yang Malas

Berikut Cerita Dongeng Sebelum Tidur Fabel Kaya Pesan Moral Anak Kucing yang Malas

Penulis: non | Editor: galih permadi
Majalah Bobo
Cerita Dongeng Sebelum Tidur Fabel Kaya Pesan Moral Anak Kucing yang Malas 

“Yang benar saja anak kucing, aku lemah! Badanku sering digigit oleh tikus-tikus. Mereka lebih hebat dariku” kata rotan pada kucing.

Mendengar jawaban rotan, anak kucing segera berlari ke arah lubang tikus. Di situ ada sebuah keluarga tikus. 

Anak kucing lalu mengutarakan maksudnya. 

“Wahai tikus perkasa maukah engkau mengangkatku menjadi anakmu?” kata anak kucing pada induk tikus.

Tentu saja induk tikus merasa curiga, karena ada kucing ingin menjadi anak angkatnya, karena selama ini kucinglah yang menjadi pemangsa tikus. 

“Apa permintaanmu tidak keliru anak kucing?” tanya induk tikus penuh curiga.

“Tidak. Aku sungguh-sungguh ingin menjadi anakmu. Menurut rotan engkau lebih perkasa.” kata si anak kucing.

“Maksudmu perkasa bagaimana? Hidup kami sering ditimpa kemalangan.

Di hutan ini ada binatang yang sering membunuh anak-anak kami menjadi santapannya.” jawab induk tikus.

“Benarkah? Siapakah gerangan sang pemberani itu?” tanya anak kucing.

“Di hutan ada seekor kucing tua yang sangat ditakuti anak-anakku. 

Ia selalu memangsa tikus-tikus di hutan. 

Namun, beberapa hari ini anak-anak kami berani bermain-main di luar karena kabarnya kucing si betina tua kini sakit-sakitan." kata induk tikus.

Saat mendengar induk tikus membicarakan seekor kucing yang kuat di hutan, anak kucing terdiam.

"Apalagi anak satu-satunya yang paling disayangi meninggalkan dia. 

Kucing tua itu tampak menderita sekali karena sakit keras, sementara anaknya justru pergi meninggalkan dia.” lanjut induk tikus.

Mendengar penjelasan induk tikus, anak kucing langsung terduduk lemas teringat akan induknya.

Dia sadar sekarang bahwa tindakannya meninggalkan induknya, adalah perbuatan yang keliru.

Anak kucing kemudian meneteskan air matanya. 

Ia merasa rindu sekali kepada induknya karena telah bepergian mencari induk baru. 

Inilah yang juga membuat anak kucing merasa sangat berdosa kepada induknya. 

Tanpa berpikir panjang, si anak kucing segera pulang untuk menemui induknya dan memeluknya.

Sejak saat itu dia tidak lagi menjadi kucing yang manja dan malas. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved