Makna Filosofis Logo X Twitter Baru, Elon Musk: Simbol Ketidaksempurnaan dan Menuju Supper App

Perusahaan tersebut telah berganti nama menjadi X Corp pada Oktober 2022.

Ini menunjukkan bahwa Musk berencana untuk menggabungkan platform media sosial Twitter dengan aplikasi "X" yang akan dikembangkannya, menuju sebuah ekosistem yang lebih luas dan beragam.

Perubahan logo ini tidak hanya sekadar pengumuman saja, tetapi juga disertai dengan tindakan nyata.

Situs web X.com yang sebelumnya merupakan layanan yang terpisah, kini telah diarahkan secara otomatis ke Twitter.com, menunjukkan kesatuan antara platform-platform tersebut.

Perubahan logo Twitter menjadi "X" ini, menurut Musk, bisa segera dipasang secara global.

Pengumuman ini disampaikan pada Minggu, 23 Juli 2023, dan sesuai harapanya Musk, logo baru ini sudah diterapkan dalam waktu singkat.

Elon Musk bukanlah sosok yang baru dalam merombak Twitter.

Sejak pengambilalihannya, Musk telah beberapa kali melakukan perubahan dan mendapatkan berbagai respons dari pengguna.

Beberapa di antaranya adalah:

1. Twitter Blue: Elon Musk memperkenalkan sistem verifikasi berbayar, menghapus centang biru verifikasi lawas. Langkah ini memicu protes dari pengguna yang telah lama mendapatkan centang biru tersebut.

2. Centang Perak dan Emas: Twitter kemudian memperkenalkan tanda centang emas dan perak untuk merek dan tokoh pemerintah. Namun, kemudian kembali meluncurkan tanda centang biru bagi selebriti untuk memastikan akun mereka bukan akun palsu.

3. Memulihkan Akun: Elon Musk mengaktifkan kembali banyak akun yang sebelumnya ditangguhkan oleh pimpinan Twitter sebelumnya, termasuk akun rapper Kanye West dan influencer Andrew Tate. Hal ini menimbulkan kontroversi dan kritik.

4. PHK Massal: Musk juga melakukan PHK massal, dengan hampir separuh karyawan Twitter diberhentikan sebagai tindakan pemotongan biaya.

5. Runtuhnya Periklanan: Pengumuman perubahan besar dan perubahan lainnya dalam Twitter juga berdampak pada bisnis periklanan Twitter yang mengalami penurunan pendapatan iklan hampir 50 persen.

6. Munculnya Kompetitor: Twitter juga dihadapkan pada banyak persaingan dari platform lain, seperti Threads dari Facebook Meta. Beberapa influencer bahkan mengumumkan keluar dari Twitter setelah perubahan oleh Elon Musk.