Berita Kota Semarang
Mbak Ita Pastikan Tidak Ada Kasus Rabies di Kota Semarang
Warga Kecamatan Gajahmungkur Semarang sempat dihebohkan adanya kucing liar di kawasan permukiman yang diduga mengalami gejala rabies.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga Kecamatan Gajahmungkur Semarang sempat dihebohkan adanya kucing liar di kawasan permukiman yang diduga mengalami gejala rabies.
Dikhawatirkan jika tidak segera ditangani kucing liar itu memicu persoalan kesehatan di kawasan Gajahmungkur dan sekitarnya.
Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu langsung merespon hal itu. Ia langsung koordinasi dengan Dinas Pertanian Kota Semarang. Hasilnya, kucing liar di kawasan Gajahmungkur tidak terkena rabies .
“Dinas Pertanian sudah mengambil kucing-kucing liar itu. Ternyata tidak ditemukan rabies,” ungkap Mbak Ita, sapaan akrab Wali kota Semarang.
Untuk antisipasi lebih lanjut pihaknya meminta Dispertan Kota Semarang supaya terjun ke lapangan memeriksa hewan peliharaan warga bila ada kejadian kucing tidak sehat seperti yang terjadi di Gajahmungkur.
Pihaknya juga mendorong warga untuk berkoordinasi dengan Dispertan Kota Semarang.
“Bagi masyarakat yang punya kucing jika terjadi ada gejala yang berbeda dengan sehari-hari segera berkoordinasi dengan dinas pertanian karena kita punya poliklinik hewan di Gayamsari dan Gunungpati,” imbuh wali kota perempuan pertama di Kota Semarang tersebut.
Baca juga: Jangan Panik, Kucing Liar di Sampangan Kota Semarang Dinyatakan Aman dari Rabies
Baca juga: Satpam Graha Wahid Semarang Diberi Rp 100 Ribu Kalau Bisa Tangkap Kucing Liar, Ketua RT: Sudah Dua.
Baca juga: Kronologi Warga Gajahmungkur Semarang Tangkap Beberapa Kucing Diduga Rabies, Mulut Berliur, Agresif
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, sampai saat ini tidak ada kasus rabies yang ditemukan di Kota Semarang. “Semarang masih bebas kasus rabies,” ungkap Hernowo.
Dia menjelaskan, untuk kasus yang ada di Gajahmungkur sudah ditangani oleh Dinas Pertanian Kota Semarang. Kucing-kucing tersebut sudah diperiksa dan tidak ditemukan gejala rabies.
Bila kemudian didapati ciri-ciri air liur yang berlebih keluar dari hewan liar, juga bisa disebabkan karena keracunan makanan. Sehingga pihaknya menghimbau agar warga Kota Semarang tidak panik dengan informasi itu. "Tidak semua yang mengeluarkan air liur itu rabies," imbuhnya.
Sebelumnya, ada tiga kucing liar ditangkap warga di kawasan RT 14 RW 01, Kelurahan Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang. Kucing tersebut kemudian diamankan Petugas Pemadam Kebakaran. Warga khawatir jika kucing tersebut mengidap rabies karena berliur dan agresif.
Pembahasan Raperda RPJMD Kota Semarang Jadi Prioritas, Sesuaikan Visi Misi Wali Kota Terpilih |
![]() |
---|
TERUNGKAP, Ini Penyebab Sepeda Motor Jupiter Z Ada di Tumpukan Sampah Gunungpati Semarang |
![]() |
---|
VIRAL, Aksi Nekat Pengendara CBR Pelat Merah Pukul Operator SPBU, Gegara Tak Boleh Isi Pertalite |
![]() |
---|
Duduk Perkara Sejoli Lawyer Saling Lapor ke Polisi, Sama-sama Laporan Jadi Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
Luasan Wilayah Banjir dan Rob di Semarang Masih Tersisa 3,43 Persen, Ini Upaya Pemkot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.