Berita Jateng
Sosok Ganjar Pranowo Diselipkan Jadi Maskot di Tour de Borobudur XXIII, Ini Filosofinya
Eduard Chris Yonata coba menerjemahkan tema Tour de Borobudur XXIII ‘Unity in Diversity’ dalam bentuk diorama.
Penulis: hermawan Endra | Editor: raka f pujangga
Yonata mengaku, pembuatan diorama ini sudah dikebut, sampai rela dikerjakan hingga dini hari.
Tak heran jika Yonata memakan waktu dan tenaga ekstra.
Sebab, maskot yang dibuatnya terbilang sangat detil.
Berukuran sekira 8-9 centimeter, ikon ini juga disiram warna-warni yang sangat teliti.
Pewarnaannya pun butuh tiga tahap agar terlihat realistis.
Baca juga: Rute Tour de Borobudur 2023, Tawarkan Pemandangan Indah Saat Balap Sepeda
“Memang perjuangannya ekstra. Sebenarnya ada bahan lain yang lebih mudah dibentuk. Tapi nanti tidak awet. Jadi agak rumit sedikit tidak apa-apa karena nantinya ini akan jadi piala bagi para pemenang Tour de Borobudur di setiap kategori,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yonata berharap peserta, masyarakat, bahkan pemerintah bisa mengartikan pesan yang ada di dalam maskot Tour de Borobudur XXIII ini.
“Salah satunya, saya berharap pemerintah sadar, ada ikon budaya di wilayah Indonesia Timur yang sangat bagus, tapi jarang diekspos. Apalagi dikembangkan menjadi atraksi seni. Semoga ini benar-benar bisa mewujudkan unity in diversity di Indonesia,” harapnya. (*)
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tekankan Orientasi Bisnis BUMD untuk Kesejahteraan Masyarakat |
![]() |
---|
Apa Itu Geopark Nasional Dieng? Menjaga Warisan Bumi, Meraih Asa Pariwisata Berkelanjutan |
![]() |
---|
Kawasan Dieng Resmi Jadi Geopark Nasional, Wagub Taj Yasin Minta Wonosobo-Banjarnegara Kolaborasi |
![]() |
---|
Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional, Wagub Jateng Taj Yasin Minta Terus Dikembangkan |
![]() |
---|
GIIAS Semarang 2025 Jadi Momentum Penguatan Industri Otomotif di Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.