Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Biaya Sekolah Makin Mahal, Jadi Penyumbang Kenaikan Inflasi

Kenaikan biaya sekolah menjadi satu diantara faktor yang memunculkan inflasi kelompok pendidikan pada bulan Juli 2023

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Warga menujukkan uang NKRI pecahan baru sesuai antre penukaran di mobile konter Bank Indonesia di Blok M, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2016). Bank Indonesia (BI) hari ini meluncurkan 11 uang rupiah Emisi 2016 dengan gambar pahlawan baru. Peluncuran uang rupiah baru ini dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kenaikan biaya sekolah menjadi satu diantara faktor yang memunculkan inflasi kelompok pendidikan pada bulan Juli 2023 secara year on year (yoy) atau tahunan sebesar 3,07 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik(BPS) Pudji Ismartini mengatakan, kenaikan biaya sekolah ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan biaya sekolah swasta.

"Mengingat komponen utama biaya sekolah negeri ini umumnya sudah ditanggung oleh pemerintah, artinya tidak berbayar ya. Jadi ini yang kami catat dari data yang kami peroleh," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (1/8).

Lebih lanjut, dia membeberkan series atau tren inflasi pada kelompok pendidikan dari tahun 2019 sampai 2022, dimana inflasi kelompok pendidikan untuk bulan Juli 2022 adalah 0,34 persen.

"Kemudian untuk Agustus 2022 itu 1,85 persen. Kemudian untuk Juli 2021, inflasi kelompok pendidikan 0,18 persen dan Agustus 2021 itu 1,2 persen," kata Pudji.

Selanjutnya, dia menambahkan, inflasi kelompok pendidikan untuk bulan Juli 2020 adalah 0,16 persen dan Agustus 2020 sebesar 0,57 persen.

"Berikutnya, inflasi Juli 2019 untuk kelompok pendidikan adalah 1,16 persen dan Agustus 2019 inflasi kelompok pendidikannya 2,27 persen," ujarnya.

Adapun komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi, yaitu uang kuliah akademi atau perguruan tinggi (PT) sebesar 0,06 persen dan uang sekolah SD sebesar 0,04 persen.

Sementara itu, kelompok pendidikan ini pada Juli 2023 memberikan andil atau sumbangan inflasi secara month to month atau bulanan sebesar 0,04 persen.

"Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi month to month, yaitu uang sekolah SD, uang sekolah SMP, dan uang sekolah SMA masing-masing sebesar 0,01 persen," ujarnya.

Selain biaya sekolah, BPS juga mencatat beberapa komoditas dari kelompok pendidikan yang memberikan andil inflasi namun kurang dari 0,01 persen, diantaranya:

1. Biaya Bimbingan Belajar (Bimbel)

2. Biaya Taman Kanak Kanak

3. Biaya Les/Privat

4. Biaya Akademi/Perguruan Tinggi

5. Biaya Kelompok Bermain

6. Biaya Kursus Bahasa Asing

7. Biaya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Inflasi Naik

Secara total Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juli 2023 terjadi inflasi sebesar 0,21 persen secara month to month atau bulan ke bulan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen atau IHK dari 115 pada Juni 2023 menjadi 115,24 pada Juli 2023

"Sementara itu, secara year on year atau tahunan terjadi inflasi sebesar 3,08 persen dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 1,45 persen," ujarnya.

Selanjutnya jika dilihat lebih rinci, angka inflasi bulanan Juli 2023 sebesar 0,21 persen tersebut lebih tinggi dibanding Juni 2023.

"Sebagaimana disajikan pada grafik terlihat, bahwa inflasi Juli 2023 secara bulan ke bulan lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya, yaitu Juni 2023 yang sebesar 0,14 persen," kata Pudji.

Namun, angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulan yang sama di tahun lalu, yaitu Juli 2022 sebesar 0,64 persen.

Pudji menambahkan, penyumbang inflasi bulanan terbesar pada Juli 2023 adalah kelompok transportasi dengan inflasi sebesar 0,58 persen dan andil 0,08 persen.

Selain itu, komoditas penyumbang andil inflasi secara month to month terbesar, diantaranya adalah angkutan udara dengan andil sebesar 0,06 persen.

"Kemudian, daging ayam ras dengan andil sebesar 0,04 persen, cabai merah dengan andil sebesar 0,03 persen. Kemudian, bawang putih dengan andil sebesar 0,02 persen dan beberapa komoditas dengan andil sebesar 0,01 persen seperti biaya sekolah dasar, telur ayam ras, biaya sekolah menengah atas, biaya sekolah menengah pertama, rokok kretek filter, dan kentang," pungkas Pudji.(Tribun Network/van/wly)

Baca juga: Chord Kunci Gitar Di Arsy-Mu Lesti Kejora

Baca juga: Michelle Ashley Speak Up Soal Pelecehan Seksual, Pinkan Mambo: Uang Sekolahmu Siapa yang Bayar?

Baca juga: Minum Obat Batuk Puluhan Saset, Itulah Cara Pria Ini Mengelabuhi Polisi Setelah Membunuh Ayah Tiri

Baca juga: Tayang di Indosiar! Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Timnas U17 Indonesia Vs Barcelona

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved