Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

PKB Ancam Lepas Koalisi Gerindra karena Prabowo Tak Kunjung Umumkan Cawapres

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengungkap kondisi koalisinya dengan Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indones

Editor: m nur huda
Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan pers seusai mendaftarkan Partainyadi gedung KPU, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022). Dalam artikel akan mengulas tentang Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan mendeklarasikan kerja sama politik pada Sabtu (13/8/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengungkap kondisi koalisinya dengan Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Gus Jazil, sapaannya, menyatakan, PKB sejatinya merupakan partai yang setia jika telah memutuskan berkoalisi. Namun, kesetiaan itu juga bergantung rekan koalisinya yang juga harus setia.

"Yang jelas, PKB masuk kategori partai yang setia, kalau yang di sana juga setia," katanya, di kantor DPP PKB dalam serial talk show bertajuk "Gus Imin Pilih Siapa?", Selasa (1/8/2023).

Ia pun mengutip sejumlah istilah yang banyak beredar di media sosial. Di antaranya istilah yang dimaksud adalah PKB akan lepas koalisi apabila rekan koalisinya juga tidak ada kejelasan.

"Lu 11 aku 12. Lu nggak jelas gua lepas," tukasnya.

Baca juga: PDIP Dinilai Hanya Beri Harapan Palsu Ke Cak Imin untuk Cawapres Ganjar

Gus Jazil menuturkan, PKB baru pertama kali menjalin koalisi dengan partai Gerindra.

Karena itu, ia pun menyoroti belum adanya keputusan mengenai capres dan cawapres setelah 12 bulan berkoalisi dengan Gerindra.

Ia menyampaikan, koalisi PKB-Gerindra memang terbentuk karena cinta lokasi (cinlok) lantaran bergabungnya Gerindra di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau Gerindra baru-baru cinlok, bahasa Indonesia kalau bahasa sekarang. Jadi bertemu, terus kami tanda tangan. Tapi yang jelas dengan Gerindra baru ketika Gerindra bergabung di pemerintahan Pak Jokowi periode akhir bersama PKB. Di pilpres belum pernah sama sekali," bebernya.

Karena itu, menurut dia, banyak kader hingga ulama yang mempertanyakan koalisi yang dibangun PKB dan Gerindra. Sebab, hingga kini, keduanya masih belum kunjung deklarasi capres dan cawapres.

"Kader-kader PKB, para ulama, mungkin para pengamat juga (bertanya-Red), ini kok enggak jadi-jadi ya?," tukasnya.

Gus Jazil sempat menyinggung, partainya lebih punya sejarah panjang berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan Partai Demokrat ketimbang dengan partai Gerindra.

Awalnya, ia berbicara agar tidak melupakan sejarah mengenai jasa ulama.

"Biasanya kita katakan jas merah, jangan sekali-kali lupakan sejarah. Kalau di PKB jas hijau, jangan sekali-kali lupakan jasa ulama," ucapnya.

Gus Jazil pun bercerita, PKB memiliki sejarah panjang dalam berkoalisi di pilpres. Sejauh ini, PKB lebih banyak memiliki kedekatan dengan PDI Perjuangan dan Demokrat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved