Berita Grobogan
Kisah Sumarlan, Pria Obesitas Berbobot 200 Kg Asal Grobogan Meninggal Dunia Usai Pulang Kampung
Sumarlan (55), pria obesitas asal Grobogan berbobot 200 kilogram dikabarkan meninggal dunia setelah pulang dari Jakarta.
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Sumarlan (55), pria obesitas asal Grobogan berbobot 200 kilogram dikabarkan meninggal dunia.
Sumarlan sebelumnya dievakuasi petugas damkar dari kamar kos tempatnya merantau di Jakarta Pusat.
Hingga akhirnya dibawa pulang ke kampung halaman di Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dan meninggal tak lama kemudian.
Baca juga: Pria Obesitas Berbobot 200 Kg Tiba-Tiba Pingsan, Dievakuasi BPBD ke Rumah Sakit
"Iya benar Pak Sumarlan meninggal dunia di rumah. Kemarin, Rabu siang sekitar pukul 13.00 dan selesai pemakaman sore sekitar pukul 17.00. Dikebumikan di pemakaman Dusun Pepe, Desa Ngrandu," kata Kepala Desa Ngrandu, Paiman saat dihubungi melalui ponsel, Kamis (3/8/2023).
Dia terpaksa dipulangkan ke kampung halamannya pada akhir Juni lalu akibat kakinya cedera usai kecelakaan.
Atas pertimbangan keluarga lantaran lebih dari satu tahun hanya bisa terbaring lemas di lantai dua ruko, Sumarlan akhirnya dibawa balik.
Selama sakit, Sumarlan yang kesulitan beraktivitas diurus oleh putra semata wayangnya yang juga bekerja di Jakarta.
Sesampainya di tanah kelahirannya, Sumarlan akhirnya dirujuk ke RSUD dr R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, Senin (3/7/2023).
Perwakilan Pemdes Ngrandu, Dinas Kesehatan Grobogan, Dinas Sosial Grobogan dan TNI berhasil membujuk Sumarlan yang sebelumnya memilih menutup diri hingga enggan dirawat intensif.
Proses evakuasi Sumarlan berlangsung cukup lama, nyaris satu jam.
Petugas dibantu warga pun terpaksa menjebol dinding berkonstruksi papan kayu untuk mengeluarkannya dari rumah berukuran 6 x 12 meter.
Baca juga: Kasus Obesitas di Kota Tegal Capai 11.644 Orang, dr Prima Beri Tips Cerdik dan Patuh
Sumarlan yang terbaring lemas di ranjang diangkat 8 orang menggunakan jarik berlapis secara hati-hati.
Mereka nampak kuwalahan memindahkan fisik dengan berat tak lazim itu bergeser ke dalam ambulans.
"Jadi dirawat di RSUD hanya beberapa hari kemudian pulang. Saat di rumah awalnya sehat-sehat saja, namun perkembangannya kondisi kesehatan menurun hingga meninggal dunia," pungkas Paiman. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.
Detik-detik Mencekam Angin Puting Beliung Mengamuk Jelang Magrib di Grobogan |
![]() |
---|
Angin Puting Beliung Melanda Desa Tajemsari Grobogan, Dwi: Kejadiannya Jelang Maghrib |
![]() |
---|
Berikut Kata Dinas Pendidikan Grobogan Menyoal Nasib SDN Kecil Karangasem |
![]() |
---|
Balita Grobogan Tewas Dianiaya Ibu Angkat dan Kekasihnya karena BAB di Celana |
![]() |
---|
Kisah Muhammad Rasya, Pelajar Grobogan Wakili Jateng di Paskibraka Nasional 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.