Jolien Boumkwo
Berbeda dengan Nesra Somalia, Atlet Belgia Jolien Boumkwo Banjir Pujian di Kejuaraan Atletik Eropa
Berbeda dengan Nesra Somalia, Atlet Belgia Jolien Boumkwo Mendapat Pujian Dunia karena Aksinya di Kejuaraan Tim Atletik Eropa
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Berbeda dengan Nasra Somalia, Atlet Belgia Jolien Boumkwo Mendapat Pujian Dunia karena Aksinya di Kejuaraan Tim Atletik Eropa
TRIBUNJATENG.COM - Atlet Tolak Peluru Belgia, Jolien Boumkwo, menyedot perhatian dunia.
Tampil di ajang Kejuaraan Tim Atletik Eropa, Jolien Boumkwo, menjadi pusat perhatian saat tampil di cabang olahraga Lari Gawang.
Jolien Boumkwo tidak keluar sebagai juaranya, bahkan Ia finis sebagai pelari terakhir.

Baca juga: Nasra Abukar Ali Pelari yang Permalukan Somalia Angkat Bicara: Sekarang Saya Menjadi Bahan Tertawaan
Namun Ia berhasil menjadi pusat perhatian karena sportivitas yang ditunjukkan Jolien Boumkwo.
Jolien Boumkwo sebenarnya adalah atlet Tolak Peluru.
Ia terpaksa tampil di ajang Lari Gawang karena menggantikan rekannya yang cedera.
Bermain di ajang yang bukan keahliannya, Jolien Boumkwo tampak susah payah melewati gawang saat berlari 100 meter.
Namun atlet berusia 29 tahun tampak bahagia hingga garis finis.
Dikutip dari New York Times, Jolien Boumkwo terpaksa menggantikan rekannya atlet Lari Gawang yang mengalami cedera.
Jika tidak menurunkan atlet pengganti, Belgia akan terdiskualifikasi dan kehilangan poin.
Lantaran tidak memiliki kandidat lain, Belgia mau tak mau menurunkan Jolien Boumkwo.
Jolien Boumkwo mengetahui peluangnya untuk menang sangat kecil.
Namun karena sportivitas, Ia tak mau terlalu banyak memikirkannya.
Menikmati Pertandingan
Dia berkata pada dirinya sendiri, "Jika saya akan melakukan ini, saya ingin melakukan yang terbaik dan mencoba untuk menikmatinya."
Saat tampil disorot kamera di garis start, Jolien Boumkwo tak canggung melambaikan tangan dan menunjukkan senyumnya yang berseri-seri.
Bahkan Jolien Boumkwo menyebut momen tersebut sebagai salah satu momen terindah dalam hidupnya.
“Itu adalah suasana yang indah,” katanya.
"Saya balapan dengan serius, melewati rintangan demi rintangan."
Jolien Boumkwo mencatatkan waktu 32,81 detik sampai ke garis finis.
Meski terbilang lambat, namun kerumunan suporter bersorak menghargai usaha Jolien Boumkwo.
Seorang rekan pelari, Maja Maunsbach dari Swedia, bahkan menyambut Boumkwo yang baru saja melewati garis finis dengan tos dua tangan.
Catarina Queiros dari Portugal, yang berlari di jalur di sebelah Boumkwo, juga mengulurkan tangan mengucapkan selamat.
Meski hasilnya buruk, namun Boumkwo menyebut kompetisi kali ini sebagai kejuaraan terbaiknya.
“Ini mungkin Kejuaraan Eropa terbaik saya,” katanya.
"Aku mendapatkan sesuatu yang sangat bagus darinya."
Nasra Abukar Ali Pelari yang Permalukan Somalia Angkat Bicara: Sekarang Saya Menjadi Bahan Tertawaan
Berbeda dengan Jolien Boumkwo, Pelari Somalia, Nasra Abukar Ali justru banjir hujatan di ajang World University Games.
Nasra Abukar Ali merupakan atlet sprinter 100 meter yang dikirim Somalia di ajang tersebut.
Statusnya sebagai pelari amatir ketahuan setelah tampil buruk dan finis terakhir.
Kepada media, Nasra Abukar Ali tak menampik penampilan buruknya saat berlari di lomba 100 meter.
Namun Nasra Abukar Ali memiliki alasan kenapa tak bisa tampil optimal dalam kesempatan tersebut.

Baca juga: Inilah Sosok Nasra Abukar Ali, Atlet Amatir yang Permalukan Negara Somalia di World University Games
Diketahui, Nasra Abukar Ali menyelesaikan balapan dalam waktu 21,81 detik.
Hasil tersebut menarik perhatian dunia, karena Nasra Abukar Ali tertinggal 10 detik dari atlet pemenang.
Penampilan buruk tersebut membuat Somalia menjadi perbincangan dan disebut sebagai insiden memalukan.
Kepala Badan Atletik Somalia, Khadija Adan Dahir langsung dipecat setelah kejadian tersebut.
Menteri Olahraga Mohamed Bare Mohamud juga melakukan penyelidikan setelah perlombaan.
Hasil penyelidikan tersebut, diketahui bahwa Nasra Abukar Ali bukanlah pelari cepat profesional.
Bahkan nama Nasra Abukar Ali tidak terdaftar di Komite Olimpiade Nasional.
Tak berhenti sampai di situ, pemerintah mengatakan penyelidikan lebih lanjut telah dimulai.
Terutama untuk memastikan bagaimana Nasra Abukar Ali masuk dalam daftar atlet yang mewakili Somalia di World University Games di Chengdu, China.
Muncul dugaan, Nasra Abukar Ali memiliki hubungan kerabat dengan Khadija Adan Dahir yang telah dipecat dari jabatan Kepala Badan Atletik Somalia.
Baca juga: Bikin Malu Negara, Ketua Atletik Somalia Dipecat Seusai Kirim Atlet Amatir di World University Games
Nasra Abukar Ali Angkat Bicara
Nasra Abukar Ali kini bicara soal insiden memalukan yang menimpa dirinya.
Ia mengaku menawarkan dirinya untuk mewakili Somalia di kompetisi World University Games.
Alasannya karena wanita Somalia tidak tertarik untuk mengikuti kompetisi kategori lomba 100 meter.
“Di Somalia, banyak perempuan yang takut mengikuti kegiatan olahraga."
"Ketika kategori lari 100 meter gagal menarik peserta perempuan, saya mengajukan diri untuk mewakili negara saya di China,” kata Ali kepada wartawan Somalia, Munasar Mohamed, dalam wawancara video yang diposting di halaman Facebook.
Selain itu, atlet berusia 20 tahun itu mengatakan hanya memiliki waktu singkat untuk persiapan lomba.
Nasra Abukar Ali mengaku “hanya punya waktu satu bulan” untuk mempersiapkan kompetisi di China.
Sehingga Ia tak siap untuk berkompetisi di level tertinggi.
“Satu bulan tidak pernah cukup untuk sepenuhnya mempersiapkan kompetisi balap."
"Saya tidak fit secara fisik untuk berlari cepat, ”katanya.
Ali menambahkan, menteri olahraga mengetahui tentang partisipasinya di pertandingan universitas.
Bahkan pejabat kementerian juga ikut mengantar di Bandara Internasional Aden Adde di Ibu Kota, Mogadishu.
Tak Ingin Larut dalam Kesedihan
Nasra Abukar Ali saat ini mengetahui dirinya sedang menjadi bahan tertawaan dunia.
Apalagi Ia disebut sebagai pemecah rekor lari terlambat di dunia.
“Saya sekarang menjadi bahan tertawaan karena saya tidak menang."
"Seandainya saya menang, mereka tidak akan pernah menolak saya,” tambahnya.
Ia tak menyangkal sulit bersaing dengan atlet berpengalaman dan terlatih.
Namun mahasiswi Universitas Jobkey yang berbasis di Mogadishu itu tak ingin menyerah.
Bahkan Ia bertekad kembali tampil di masa depan.
"Saya tidak terhalangi oleh kritik dan hinaan.”
"Dan saya siap untuk mewakili negara saya ketika dipanggil di masa depan,” ungkap Nasra Abukar Ali.
Baca juga: Habisin Uang Negara Saja Kalian! Kata Hakim Kesal Dengar Cerita Proses Lelang BTS 4G
Kata Asosiasi
Negara Somalia tengah menjadi bahan pembicaraan di kancah olahraga.
Somalia dianggap mencederai sportivitas dalam olahraga karena mengirimkan atlet sprinter amatir di ajang World University Games.
Diketahui sebelumnya, Somalia ikut berpartisipasi di World University Games dan mengirimkan sprinter perempuan bernama Nasra Abukar Ali.
Bikin Malu Negara, Ketua Federasi Atletik Somalia Dipecat Setelah Kirim Atlet Amatir di World University Games (Twitter @news24Ug)
Baca juga: Bikin Malu Negara, Ketua Atletik Somalia Dipecat Seusai Kirim Atlet Amatir di World University Games
Di ajang tersebut, Nasra Abukar Ali tampil mengecewakan dan mencetak rekor terburuk di ajang World University Games.
Nasra Abukar Ali kalah jauh dari lawan-lawannya yang berlari di lintasan 100 meter.
Tercatat, Nasra Abukar Ali finis dengan waktu 21 detik alias selisih 10 detik lebih lambat dari sang pemenang.
Atas torehan tersebut Menteri Olahraga Somalia mewakili negaranya meminta maaf karena memilih Nasra Abukar Ali.
Hal memalukan ini sontak membuat pengamat olahraga bertanya-tanya mengenai siapa sosok Nasra Abukar Ali.
Setelah ditelusuri, ternyata Nasra Abukar Ali tidak memiliki latar belakang atlet.
Menteri Olahraga Somalia Mohamed Barre Mohamud melakukan investigasi mengenai latar belakang Nasra Abukar Ali.
Dari hasil investigasi, diketahui Ali tak punya latar belakang sebagai atlet.
"Dia bukan sosok olahragawan, juga bukan pelari," kata Kementerian Pemuda dan Olahraga Somalia, Jumat (4/8/2023).
Mohamud pun tak lupa mengucapkan permintaan maaf terbuka setelah insiden tersebut meluas dan jadi pembicaraan di seluruh dunia.
"Apa yang terjadi hari ini bukanlah hal yang mewakili orang-orang Somalia.
Kami meminta maaf pada rakyat Somalia," ucap Mohamud.
Atas kisruh tersebut, Ketua Federasi Atletik Somalia Khadijo Aden Dahir dituduh melakukan tindakan memalukan dan penyalahgunaan wewenang karena mengirim Nasra Abukar Ali.
Buntut dari insiden ini menyebabkan Kementrian Pemuda dan Olahraga Somalia, menjatuhkan sanksi kepada Ketua Federasi Atletik Somalia, Khadijo Aden Dahir.
Nasra Abukar diduga merupakan kerabat Ketua Federasi hingga mendapatkan kesempatan untuk turun di ajang tersebut.
Bahkan Asosiasi Universitas Somalia mengutarakan mereka tidak mengirim satu pun pelari ke Tiongkok sebagai bagian dari tim resmi Somalia.
World University Games, merupakan pekan olahraga untuk pelajar atlet yang digelar setiap 2 tahun sekali.
Lanjut Mohamed Barre Mohamud mengungkapkan bahwa Nasra Abubakar Ali adalah pelari yang tidak terlatih.
Ia mengatakan, ia (Nasra) harus bersaing dengan pelari profesional lainnya saat lomba di nomor lari cepat 100 meter.
Tentu saja, Nasra Abubakar Ali membutuhkan waktu hampir dua kali lipat dari pelari lainnya yang lebih cepat dan cekatan dalam perlombaan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, videonya viral dimana atlet Somalia itu langsung tersisih dan akhirnya menyelesaikan balapan.
Dilansir dari unggahan Twitter @hassanistiila, tampak seorang atlet asal Somalia yang bernama Nasra Abukar tengah mengikuti perlombaan lari pada ajang FISU World University Games di Chengdu, Tiongkok.
Dalam potongan video tersebut, tampak Nasra Abukar menjadi perwakilan dari Somalia di ajang perlombaan yang bergengsi tersebut.
Namun, saat lomba tengah dimulai, Nasra Abukar menjadi pelari terakhir yang berhasil finis pada cabor lari 100 meter tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Nasra Abukar mencatatkan waktu 21,81 detik atau dua kali durasi sang pemenang lomba.
Alhasil, aksi dari Nasra Abukar tersebut mengundang kontroversi, khususnya dari rakyat Somalia yang ada di seluruh dunia.
Bahkan, Kementerian Olahraga Somalia telah mengadakan investigasi atas viralnya Nasra Abukar dalam ajang olahraga tersebut.
"Somalia's Ministry of Sports has pledged to investigate the selection process that led to an underprepared athlete representing Somalia at the FISU World University Games in Chengdu, China.
The controversy centers around Nasra Abukar, a 20-year-old with limited running experience, who finished last in the 100-meter race, provoking criticism, particularly from Somalis worldwide,” tulis @hassanistiila.
Terjemahan :
“Kementerian Olahraga Somalia telah berjanji untuk menyelidiki proses seleksi yang menyebabkan atlet yang kurang siap mewakili Somalia di FISU World University Games di Chengdu, China. Kontroversi tersebut berpusat pada Nasra Abukar, seorang pemuda berusia 20 tahun dengan pengalaman berlari yang terbatas, yang finis terakhir dalam lomba lari 100 meter, yang memicu kritik, terutama dari warga Somalia di seluruh dunia,-red)," tulis @hassanistiila.
(*)
Baca juga: Penemuan Kerangka Manusia di Yogyakarta, Lokasinya di Area Perang Sepehi
Diikuti Mahasiswa Internasional, OMB UKSW Dibuka oleh Rektor |
![]() |
---|
Ratusan Aparat Gabungan Amankan Pesta Rakyat di Jepara, Meriahkan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jateng |
![]() |
---|
Kemenkum Jateng Jadikan Kabupaten Jepara Prioritas Pembentukan Posbankum |
![]() |
---|
Video 5 Pemancing Diterjang Gelombang Tinggi di Semarang, 2 Meninggal 3 Hilang |
![]() |
---|
Sudewo, Bupati ‘Korea’ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.