Berita Semarang
Dugaan Pungli Lurah Tawangmas Semarang ke Kader PKK, Inspektorat Janji Bentuk Tim Usut
Inspektorat Kota Semarang membentuk tim untuk mengusut dugaan kasus pungli yang dilakukan Lurah Tawangmas, Kecamatan Semarang Barat
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Inspektorat Kota Semarang membentuk tim untuk mengusut dugaan kasus pungli yang dilakukan Lurah Tawangmas, Kecamatan Semarang Barat.
Inspektut Pembantu V Inspektorat Kota Semarang, Pitoyo Tri Susanto mengatakan, Inspektorat langsung mendiskusikan dugaan kasus pungli tersebut begitu mengetahui informasi tersebut.
Pada Rabu (9/8), pihaknya mendapat informasi dugaan pungli itu. Kemudian, Asisten I Setda Kota Semarang berkomunikasi dengan Inspektorat untuk menindaklanjuti kasus ini.
"Kami tindaklanjuti. Cuma, apapun itu kami nunggu disposisi. Asisten I sudah menginformasikan bahwa dawuh Bu Wali Kota untuk ditindaklanjuti," paparnya, Jumat (11/8).
Pihaknya sudah menyiapkan tim.
Baca juga: Siti Ingat Betul Detik-detik Bayinya Tertukar Setahun Lalu, Tanya Perawat Malah Dibentak
Baca juga: Warga 1 Desa di Jepara Jadi Korban Perempuan Muda, 1,2 Miliar Amblas, Ternyata Begini Polah Pelaku
Dalam penyelesaian ini memang membutuhkan tim yang nantinya mendapat surat perintah mengusut kasus tersebut.
Adapun saat ini, Inspektorat baru melakukan pendalaman tahap awal.
Pihaknya masih membutuhkan banyak keterangan untuk mengklarifikasi dugaan pungli tersebut.
"Begitu ada berita itu, kami langsung respons. Paling tidak kami identifikasi, ketemu dengan siapa, identifikasi permasalahan," paparnya.
Pak Lurah Bantah

Sebelumnya, Lurah Tawangmas, Kecamatan Semarang Barat, Rusmanto, angkat bicara tudingan minta komisi uang kepada E kader Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) dan PKK di wilayahnya.
Rusmanto dituding memalak E hingga Rp 1,4 juta.
Rusmanto membenarkan meminta uang kepada E kepada kader FKK sebesar Rp 1 juta.
Namun uang itu tidak digunakan untuk keperluan pribadi, melainkan untuk keperluan kader FKK lainnya yang tidak mendapat uang transportasi pada setiap kegiatan.
"Anggota FKK itu tidak mendapat uang transport selama satu tahun. Uang itu saya berikan kader lain dan diketahui E. Saya tandatangani kuitansi setelah mendapat uang dari E," ujarnya, Rabu (9/8).
Penerima Bisyarah di Semarang Naik, Pemkot Tambah Kuota dan Anggaran |
![]() |
---|
Kota Semarang Cerah, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Selasa 23 September 2025 |
![]() |
---|
Harga Ayam Potong Tembus Rp40 Ribu di Semarang, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
100 Siswa Sekolah Rakyat Kota Semarang Mulai Persiapan Ikuti MPLS |
![]() |
---|
Retribusi Anjlok Hingga Jual-Beli Lapak Ilegal, Persoalan di Balik Penataan Simpang Lima Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.