Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bayi yang Tertukar

RS Sentosa Bogor Ungkap Alasan Ibu yang Tak Mau Tes DNA Guna Buktikan Dugaan Bayi Tertukar

Manajemen RS Sentosa Bogor mengungkapkan alasan salahsatu ibu yang tak mau tes DNA setelah adanya dugaan bayi tertukar.

Editor: m nur huda
TribunBogor
Siti Mauliah (37), warga asal Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, yakin kalau bayinya tertukar meski orang-orang disekitarnya membantah. 

TRIBUNJATENG.COM - Manajemen RS Sentosa Bogor mengungkapkan alasan salahsatu ibu yang tak mau tes DNA setelah adanya dugaan bayi tertukar.

Kasus bayi tertukar di Bogor ini awalnya diungkap oleh seorang ibu bernama Siti Maulia.

Ia ragu dengan bayi yang ia lahirkan di RS Sentosa Bogor. Setahun kemudian, ia berusaha mencari jawaban atas keraguannya dengan melakukan tes DNA.

Hasil tes DNA membuktikan bahwa bayi yang ada pada Siti Mauliah bukanlah bayinya.

Perkembangan terbaru, pihak RS Sentosa telah bertemu dengan salah satu ibu yang jadi terduga bahwa bayinya telah tertukar.

Namun masalahnya, sang ibu tak mau melakukan tes DNA.

Menurut RS Sentosa Bogor, ibu tersebut tak mau tes DNA karena masih belum siap psikis dan mentalnya jika benar bayinya telah tertukar.

Pihak Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjelaskan peristiwa tertukarnya bayi pasien mereka setahun yang lalu atau 18 Juli 2022.

Seperti diketahui, keluarga dari pasangan suami istri M Thabrani (52) dan Siti Maulia (37) melaporkan pihak rumah sakit ke polisi atas kasus bayi tertukar itu.

Juru Bicara (Jubir) RS Sentosa, Gregg Djako mengatakan, peristiwa tersebut baru diketahui secara resmi oleh rumah sakit pada Mei 2023 atau 11 bulan setelah kejadian.

"Jadi informasi ini baru ketahuan setelah ibu Siti datang bertemu dengan manajemen bulan Mei di 2023. Setelah itu, kami mengadakan rapat dan hari berikutnya memanggil Ibu Siti untuk kemudian didengarkan informasinya," ujar Gregg saat ditemui di rumah sakit, Sabtu (12/8/2023).

Dia menjelaskan, pihak rumah sakit tidak tinggal diam.

Mereka langsung menelusuri, memeriksa dokumen data bayi yang lahir dan dirawat setahun yang lalu itu.

Gregg menyebut, pihaknya kemudian mencocokkan data administrasi dengan bayi pasangan suami istri Thabrani dan Siti warga Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Berdasarkan data administrasi dan rekam medis, ujar Gregg, memang saat itu ada dua bayi laki-laki yang baru dilahirkan, Senin (18/7/2022).

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved