Berita Nasional
2 Kali Umbar 'Kemesraan' Dengan Partai Golkar, PDIP Bongkar Alasan Gagal Koalisi Dukung Ganjar
Umbar kemesraan antara PDI Perjuangan dan Partai Golkar ternyata berakhir dengan gagalnya koalisi, terkuak alasannya.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Umbar kemesraan antara PDI Perjuangan dan Partai Golkar ternyata berakhir dengan gagalnya koalisi.
Partai Golkar gagal berkoalisi untuk mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (capres) padahal pertemuan antara dua partai kelas kakap itu terjadi sedikitnya dua kali pertemuan.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengungkap alasan gagalnya koalisi tersebut.
Baca juga: Misteri Tak Hadirnya Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming Raka di Konsolidasi PDIP, Tidak Diundang?
Padahal petinggi Partai Golkar sudah dua kali bertemu dengan elite PDIP.
Ia mengatakan bahwa komunikasi antara kedua parpol sejatinya sudah jelas.
Namun belakangan ada ketidaksepahaman antara Golkar dan PDIP yang berujung gagal koalisi.
"Komunikasi clear kami dengan Golkar, tidak ada yang tidak clear bahwa pada akhirnya ada ketidaksepahaman katakanlah dari pihak Golkar, kami tidak mungkin dong akan masuk terlalu jauh," kata Said saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Ia menuturkan bahwa PDIP melalui Puan Maharani disebut terus melakukan silaturahmi dengan berbagai kalangan.
Namun tidak ada kesepakatan antara parpol yang telah dijalin komunikasi.
"Kita hormati kebutuhan setiap partai, kan tidak boleh dintervensi oleh PDI Perjuangan. Siapa PDI Perjuangan akan mengintervensi Golkar, PAN? Tidak boleh," tandasnya.
Sebagai informasi, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah secara resmi menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 mendatang.
Kedua partai itu menyusul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang terlebih dahulu berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto menjadi capres.
Nantinya, poros koalisi Prabowo ini bakal melawan poros PDIP dan PPP yang telah mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Baca juga: Kesan Ashanty Usai Ngobrol Bareng Atikoh Ganjar: Perempuan Komplit, Tak Banyak yang Seperti Dia
Tak hanya itu, ada pula poros koalisi Partai NasDem, PKS dan Demokrat yang telah mendukung Anies Baswedan menjadi capres.
Dengan begitu, Prabowo Subianto kini mendapatkan dukungan sebanyak 4 partai politik (parpol) atau setara 265 kursi atau 46,09 persen kursi di DPR RI.
Koalisi ini terbilang gemuk dibandingkan poros Ganjar Pranowo ataupun Anies Baswedan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gagal Berkoalisi Usung Ganjar di Pilpres 2024, Elite PDIP Ungkap Ketidaksepahaman dari Pihak Golkar
Sosok Salsa Erwina, Wanita Garang & Berani Tantang Ahmad Sahroni Anggota DPR RI untuk Lakukan Ini |
![]() |
---|
Heboh Demo DPR RI, Pasha Ungu Bongkar Isi Chat Group Para Dewan: Hati-hati Ada Demo |
![]() |
---|
"Bantu Palsu Rekening" Pengakuan Ken Sempat Bertemu Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Perdokjasi Minta Dokter Indonesia Dibekali Ilmu Asuransi Sejak di Bangku Kuliah |
![]() |
---|
Ambisi Politik Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Hampir Ikut Pilkada Pemalang dan Tebo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.