Berita Regional
Calon Bintara Meninggal Saat Pembinaan Fisik SPN, Orang Tua: Tak Mungkin Lolos Kalau Punya Penyakit
Calon Bintara Polri yang ikut SPN Diktuba berinisial APT meninggal dunia saat mengikuti pembinaan fisik, Selasa (15/8/2023) pukul 14.45 WIB.
TRIBUNJATENG.COM, LAMPUNG - Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara Sekolah Polisi Negara (SPN Diktuba) berinisial APT meninggal dunia saat mengikuti pembinaan fisik, Selasa (15/8/2023) pukul 14.45 WIB.
Pihak keluarga belum sepenuhnya bisa menerima kematian APT.
Sebab sebelumnya APT tidak memiliki riwayat penyakit.
Ayah APT, Ifon mengatakan tidak mungkin anaknya lolos menjadi polisi jika memiliki riwayat penyakit.
Ifon mengaku bisa cerita jauh terkait kabar meninggal anaknya di SPN Kemiling.
"Aku belum bisa cerita jauh. Kepala SPN Kemiling Polda Lampung juga bisa ditanya. Tuhan yang memberi dan Tuhan yang mengambil," ujarnya saat dihubungi, Rabu (16/8/2023).
Ifon mengatakan anaknya akan dimakamkan di Sumatra Utara.
"Akan dimakamkan di Nias, Sumatera Utara," katanya lagi.
Baca juga: Siswa SPN Lampung Meninggal Dunia Setelah Pingsan 2 Kali saat Apel Siang
Baca juga: 726 Calon Bintara Polri Akan Digembleng di SPN Polda Jateng, Disiapkan untuk Amankan Pemilu 2024
Baca juga: Kisah Iqbal Anak Pedagang Kelontong Jadi Lulusan Terbaik Sekolah Bintara Polri di SPN Polda Jateng
Penjelasan rumah sakit
Sebelumnya, dokter Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Polda Lampung telah melakukan tiga siklus Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau upaya untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan pernapasan kepada APT.
Dokter Rumkit Bhayangkara dr Andriani mengatakan, pihaknya telah melakukan tiga siklus RJP.
"Kami sudah melakukan upaya dengan RJP, akan tetapi APT termasuk ke dalam kategori koma dan dinyatakan henti jantung dan napas,"
"Jadi untuk penyebabnya atau diagnosa meninggalnya APT tersebut karena henti jantung dan henti napas," beber dr Andriani.
RS Bhayangkara tidak melakukan autopsi karena pihak keluarga APT telah menerima kenyataan.
"Kami tidak melakukan autopsi karena alasan pihak keluarga telah menerima hasil diagnosa tersebut," imbuhnya.
Pemeriksaan lanjutan bisa didapatkan pemeriksaan bagian dalam tubuh atau autopsi.
"Keluarga yang mewakili di Lamtim dan orang tua berada di Nias Sumut sudah menyetujui. Keluarga menyatakan penolakan dan menganggap kejadian ini lumrah karena sakit,"
"Korban meninggal dunia karena henti napas, dan pihak keluarga telah menerimanya," imbuhnya.
Pihak keluarga juga sudah membuat surat penolakan untuk tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.
Andriani mengatakan, APT tidak ada riwayat penyakit yang dideritanya.
Sementara Pelaksana Harian Rumkit Bhayangkara dr Antoni Miftah mengaku, pihaknya sebagai pendukung semua kegiatan di SPN Kemiling.
"Kami ada tim medis ketika ada kejadian seperti ini, kami bekerja dengan semaksimal mungkin," kata dr Antoni.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Astutik menjelaskan, APT siswa Diktuba SPN Kemiling sebelum meninggal mengikuti semua rangkaian kegiatan pendidikan.
"APT lari selama tiga putaran atau 850 meter."
"Sebelum makan siang terjatuh mengalami dan mengalami luka di dahi, bibir, dagu dan karena terjatuh. Rekan korban menolong dan dibawa ke klinik dengan dibantu pengasuh, dan sempat sadar korban mengatakan pusing."
"Kemudian tim medias datang dan dilihat bahwa kondisi kesehatan APT menurun dan langsung dirujuk ke RS Bhayangkara," kata Umi Fadillah Astutik.
Ia menambahkan, pada pukul 14.05 WIB dibawa ke IGD Bhayangkara dan setelah 45 menit dinyatakan APT telah meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siswa Calon Bintara di Lampung Meninggal Saat Pembinaan Fisik, Ini Kata Orangtua
Jaksa Negara Mundur, Gibran Kini Sendirian Lawan Gugatan Rp 125 Triliun |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Ungkap Aksi Rezaldy Tewaskan Nenek 71 Tahun |
![]() |
---|
Buronan Nekat Datangi Polres Buat Laporan Kehilangan Tas, Ketahuan karena Grogi saat Ditanya Petugas |
![]() |
---|
Kelabuhi Pengurus Desa, 4 Tenaga Pendamping Desa Bertahun-tahun Korupsi Rugikan Negara Rp2,9 Miliar |
![]() |
---|
Kamsuri Temukan Bayi saat Hendak Berangkat Salat Subuh ke Musala, Awalnya Dikira Kucing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.