Hukum dan Kriminal
KPK Buru Harun Masiku? Novel Baswedan: Saya Yakin Itu Hanya Janji Saja
Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan masih tidak percaya bahwa Ketua KPK Firli Bahuri bakal menangkap buronan KPK Harun Masiku.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan masih tidak percaya bahwa Ketua KPK Firli Bahuri bakal menangkap buronan KPK Harun Masiku.
Ketidakpercayaan itu muncul selepas Ketua KPK Firli Bahuri melontarkan jawaban dari kritikan sebelumnya beberapa hari lalu.
"Saya yakin itu hanya janji saja. Firli tidak akan menangkap Harun Masiku. Paling tidak, saya tak percaya," bebernya saat hadir dalam festival Keadilan yang dilakukan di Santrendelik, Sukorejo, Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (18/8/2023).
Ia mengungkapkan, Ketua KPK dalam keterangan media mencontohkan buronan yang kabur ke Papua Nugini saja bisa ditangkap.
Hal itu justru menunjukkan yang bersangkutan tidak melakukan hal yang sama terhadap Harun Masiku.
"Di Papua Nugini bisa, kenapa yang buron 3,5 tahun tidak bisa. Artinya, apa yang saya katakan tidak pernah ditangkap itu benar," jelasnya.
Baca juga: Irjen Krishna Murti Sebut Harun Masiku di Indonesia, Sempat ke Luar Negeri tapi Balik Lagi
Baca juga: KPK Dibantu Polri Tangkap Harun Masiku, Novel Baswedan: Selama Dipimpin Firli Tak akan Ditangkap
Baca juga: Harun Masiku Cs Masih Buron, Polri: Ada Buronan KPK SUdah Ubah Kewarganegaraan
Ia mengaku, ketidakpercayaannya memiliki latar belakang.
Sebab, ia tahu kondisi para pegawai yang menangani kasus tersebut kala itu.
"Kondisi tersebut membuat saya makin tidak yakin," tuturnya.
Di sisi lain, di hadapan para aktivis Jawa Tengah, Novel mengungkapkan, terjadinya permasalahan sosial ini karena ada praktik-praktik korupsi.
Ia berharap semua pihak berkaitan dengan isu ini mau melakukan upaya-upaya membawa permasalahan ini ke 'atas meja'.
"Jangan terus kemudian ada pihak-pihak tertentu malah membuat framing atau menutupi permasalahan ini sehingga terkesan tidak ada permasalahan," katanya.
Ia meyakini ketika persoalan dibawa ke 'atas meja' akan memaksa semua pihak untuk memperbaiki.
Setidaknya mengajak masyarakat untuk peduli dan kemudian kritis untuk melakukan segala sesuatu.
"Semua pihak yang punya tanggung jawab terhadap urusan ini mau memperbaiki atau paling tidak mengeliminasi permasalahan ini sehingga kedepan menjadi lebih baik," bebernya.
Detik-detik Aipda Ucok Tega Bantai Ibunya Hingga Tewas, Pukul Kepalanya 3X dengan Tabung Gas Melon |
![]() |
---|
FAKTA, Bisikan Gaib Ini Bikin ABG Tusuk Ayah dan Neneknya Hingga Tewas, Ibu Selamat Meski Terluka |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ini 3 Tersangka Baru Kasus Suap Proyek Jalur Kereta Api |
![]() |
---|
IRONI Rohidin Mersyah, Dijuluki Gubernur Termiskin di Indonesia, Kini Kena OTT KPK, Segini Hartanya |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Rudapaksa Kakak Beradik di Purworejo, Polisi Telusuri TKP, Periksa 10 Terlapor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.