Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Novel Baswedan: Firli Tidak Akan Menangkap Harun Masiku

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan masih tidak percaya bahwa Ketua KPK Firli Bahuri bakal menangkap buronan KPK Harun Masiku.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Iwan Arifianto
Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan di Santrendelik, Sukorejo, Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (18/8/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan masih tidak percaya bahwa Ketua KPK Firli Bahuri bakal menangkap buronan KPK Harun Masiku.

Ketidakpercayaan itu muncul selepas Ketua KPK Firli Bahuri melontarkan jawaban dari kritikan sebelumnya beberapa hari lalu. 

"Saya yakin itu hanya janji saja. Firli tidak akan menangkap Harun Masiku. Paling tidak, saya tak percaya," bebernya saat hadir dalam festival Keadilan yang dilakukan di Santrendelik, Sukorejo, Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (18/8/2023).

Baca juga: Irjen Krishna Murti Sebut Harun Masiku di Indonesia, Sempat ke Luar Negeri tapi Balik Lagi

Ia mengungkapkan, Ketua KPK dalam keterangan media mencontohkan buronan yang kabur ke Papua Nugini saja bisa ditangkap.

Hal itu justru  menunjukkan yang bersangkutan tidak melakukan hal yang sama terhadap Harun Masiku.

"Di Papua Nugini bisa kenapa yang buron 3,5 tahun tidak bisa. Artinya,  apa yang saya katakan tidak pernah ditangkap itu benar," jelasnya.

Ia mengaku, ketidakpercayaannya memiliki latar belakang.

Sebab, ia tahu kondisi para pegawai yang menangani kasus tersebut kala itu.

"Kondisi tersebut membuat saya makin tidak yakin,"  tuturnya.

Di sisi lain, dihadapan para aktivis Jawa Tengah, Novel mengungkapkan, terjadinya permasalahan sosial ini karena ada praktik-praktik korupsi.

Ia berharap semua pihak berkaitan dengan isu ini mau melakukan upaya-upaya membawa permasalahan ini ke 'atas meja'.

"Jangan terus kemudian ada pihak-pihak tertentu malah membuat framing atau menutupi permasalahan ini sehingga terkesan tidak ada permasalahan," katanya.

Ia meyakini ketika persoalan dibawa ke 'atas meja' akan  memaksa semua pihak untuk memperbaiki.

Setidaknya mengajak masyarakat untuk peduli dan kemudian kritis untuk melakukan segala sesuatu.

"Semua pihak yang punya tanggung jawab terhadap urusan ini mau memperbaiki atau paling tidak mengeliminasi permasalahan ini sehingga kedepan menjadi lebih baik," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved