Rekam Jejak Cemerlang, Kandidasi Cawapres Erick Thohir Menguat Jelang Pilpres 2024

TRIBUNJATENG.COM - Punya rekam jejak cemerlang perkuat kandidasi Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pengamat Politik Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Silvanus Alvin mengungkapkan menteri andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini mencuat sebagai cawapres yang diperhitungkan pada pesta demokrasi tahun depan.

“Secara penerimaan saya rasa Erick Thohir akan lebih kuat karena beberapa rekam jejak,” kata Alvin, ketika dihubungi, Kamis (17/8).

Alvin melanjutkan, Erick Thohir di mata masyarakat Indonesia memang menjadi daya tarik bagi para capres untuk dipinang pada Pilpres 2024 nanti. Menurut Alvin daya tarik yang dimiliki Anggota Kehormatan Banser NU tercermin dari berbagai keberhasilan yang diraih sebagai Meneteri BUMN, Ketum PSSI dan kader NU.

Seperti halnya keberhasilan Erick Thohir dalam memoles PSSI yang banyak menyita perhatian masyarakat.

“Misalnya saja ia sebagai Ketum PSSI punya magnet publik tersendiri,” lanjut Alvin.

Rekam jejak Erick Thohir sebagai Ketum PSSI terbukti menorehkan banyak hasil positif. Salah satunya adalah sukses mencegah FIFA untuk menjatuhkan sanksi berat kepada Indonesia karena kontroversi Piala Dunia U-20 beberapa bulan yang lalu.

Tak berhenti sampai disitu, Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu juga berhasil membujuk FIFA untuk mengadakan Piala Dunia U-17 yang nantinya akan diselenggarakan di Indonesia pada November 2023 mendatang.

Kerja nyata Erick Thohir sebagai Ketum PSSI, berdampak besar pada peningkatan daya elektoral jelang Pilpres 2024 mendatang sebagai cawapres. Berdasarkan hasil lembaga survei Voxpol Center Research & Consulting periode 24 Juli – 2 Agustus 2023, Erick Thohir berhasil menempati peringkat pertama.

Dari simulasi tiga nama Cawapres yang dikeluarkan oleh Voxpol, eks Presiden Inter Milan itu sukses menduduki peringkat pertama dengan raihan dukungan sebesar 34,3 persen, diikuti Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 30,3 persen dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa yang hanya meraup suara sebesar 15,3 persen.