Viral 3 Mahasiswa Unsoed Kompak Piih Dirinya Saat Ditanya Bupati Banyumas, Ini Komentar Anies

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Video viral mahasiswa Unsoed yang bakal memilih Anies Baswedan saaat ditanya oleh Bupati Banyumas Achmad Husein direspon oleh bacapres dari Koalisi Perubahan itu.

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada kader PDIP yang saat ini menjabat Bupati Banyumas itu karena telah melontarkan pertanyaan siapa pemimpin Indonesia yang dipilih para mahasiswa itu.

"Saya ingin bertamu tapi sayang sudah malam, tidak enak. Banyumas dengan ngapak ini bukan kasar tapi egaliter. Bupati Banyumas dengan eksosistem terus terang bertanya dan dijawab dengan hakiki dan hakekat," kata Anies kepada Tribunbanyumas.com usai menghadiri jambore Partai Nasdem di Bumper Baturraden, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Mahasiswa Unsoed Sebut Nama Anies Baswedan Saat Bupati Kader PDIP Bertanya Siapa Pemimpin Masa Depan

Baca juga: Viral 3 Mahasiswa Unsoed Kompak Jawab Anies Baswedan, Tim Ganjar Dinilai Perlu Evaluasi Strategi

Baca juga: Masuk Kandang Banteng, Anies Baswedan Sebut Jateng Jadi Lahan Subur Kemenangan Nasdem

Anies lantas bercerita saat ia masih duduk di bangku kuliah.

Saat kuliah, Anies sempat KKN di Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. 

Sehingga Anies merasa Banyumas adalah orang-orang yang apa adanya dan egaliter. 

Ditanya soal lain mengenai gambaran siapa cawapres Anies saat Pilpres 2024, dia hanya menjawab gambaran ada tapi pengumumannya yang belum.

"Gambaran ada, pengumumannya yang belum," katanya. 

Sementara itu kader Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto menyampaikan sambutan Ketum Surya Paloh yang ingin Nasdem setidaknya dapat menempati posisi nomer dua tingkat nasional.

Ia merinci agar target itu tercapai maka perolehan suara nasional di DPR RI setidaknya 104 kursi di 84 daerah pemilihan.

Selain itu, 39 dapil tidak boleh kosong satupun dari kader Partai Nasdem.

"Nasdem bisa nomer dua kalau di Jateng nomor 2.  Target adalah minimal adalah satu dapil satu kader. Begitu pula dengan posisi di pemilihan DPRD Kabupaten dan Kota yang minimal tidak satu dapil minimal harus satu kader," jelasnya. 

Namun hal itu diakuinya juga tak mudah.

Sebab sampai saat ini, Jateng memang dikenal sebagai kandang banteng. (jti)