Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Calo Tiket Kapal Penyeberangan Jepara-Karimunjawa: Ini Penjelasan ASDP

Dugaan praktik percaloan tiket KMP Siginjai Jepara-Karimunjawa mengemuka dari video yang beredar di platform media sosial tiktok.

|

“Namun yang terjadi jam 2 (pagi) sudah ada yang antre. Bahkan dari malam sebelumnya,” bebernya.

Loket ditutup ketika tiket sudah habis. Dia menegaskan ASDP Dilarang dan tidak akan melakukan praktik percaloan tiket penyeberangan ke Karimunjawa. 

Manajemen memastikan semua karyawan di semua cabang tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak terpuji.

Eva mengungkapn pihaknya terbuka dengan kritik dari pengguna jasa ASDP apabila ada kekurangan dalam pelayananya.

Aduan terkait pelayanan ASDP bisa disampaikan langsung kepada petugas di lapangan atau melalui nomor 191 atau melalu media sosial ASDP.

Pihaknya tidak menolerir praktik pungli atau percaloan. Jika menemukan praktik tersebut pihaknya menindak tegas kepada mereka yang terlibat. Dia juga menyilakan kepada pengguna jasa ASDP melapor ke kepolisian juga menemukan percaloan.

Saat ini, kata dia, ASDP sedang berusaha memperbaiki kualitas pelayanan. Satu di antaranya cara penjualan tiket.

Tiket online sedang dipersiapkan. Hal ini sekaligus tindaklanjut dari Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta yang meminta penjualan tiket secara online. Menurut Eva, penjualan tiket secara onlinse sedang diersiapkan. Dalam waktu dekat segera diluncurkan.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Biro Wisata Karimunjawa, Sudarmono menjelaskan orang-orang yang dituduh sebagai calo tiket itu adalah pengantre tiket.

Mereka dibayar oleh biro wisata untuk antre tiket.

Menurutnya biro wisata Karimunjawa kerap menggunakan jasa mereka dalam pembelian tiket penyeberangan ke Karimunjawa.

“Dikhawatirkan kepercayaan wisatawan kepada biro wisata berkurang apabila kami tidak kebagian tiket.

Makanya kami menggunakan jasa pengantre tiket. Kami dari biro membayar mereka. Mereka juga bekerja professional. Artinya rela tidur di loket untuk mendapat antrean paling depan,” kata dia.

Menurutnya, cara tersebut bentuk profesionalisme biro wisata untuk mendapatkan tiket. Apabila biro wisata mendapatkan tamu 50 orang, maka ia memperkerjakan 5 orang. Karena tiap 1 orang hanya diperbolehkan membeli maksimal 10 tiket. 

Sudarmono menjelaskan saat ini banyak biro wisata abal-abal yang menjual Karimunjawa kepada wisatawan. Mereka kerap merugikan wisatawan. Banyak wisatawan yang mengeluh tidak kebagian tiket padahal sudah pesan melalui biro. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved