Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Klaten

Mengenal Sosok Farrel, Penyandang Tunanetra Asal Klaten Yang Sukses Lulus Sarjana Hukum UGM

Pemuda asal Klaten yang menyandang tunanetra, Alexander Farrel Rasendriyo Haryono berhasil lulus Fakultas Hukum UGM dengan IPK 3,74.

Editor: raka f pujangga
dokumentasi Humas UGM
Alexander Farrel Rasendriyo Haryono usai mengikuti acara wisuda program sarjana di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (24/8). 

TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA - Satu dari ribuan mahasiswa yang diwisuda Universitas Gadjah Mada (UGM) menarik perhatian.

Di tengah kerumunan itu, ada wisudawan Alexander Farrel Rasendriyo Haryono yang duduknya ditemani dua orang temannya.

Wisudawan berusia 22 tahun tersebut spesial dengan keterbatasan penglihatan.

Baca juga: Peringati HUT ke-78 RI, Puluhan Tunanetra di Kudus Gelar Kompetisi Goalball 

Kendati demikian Farrel menjadi satu di antara mahasiswa yang ikut wisuda UGM bersama 1.609 orang wisudawan program sarjana.

Tentunya, hari itu menjadi momen yang istimewa dalam perjalanan hidup para wisudawan.

Ibunda Farel, panggilan Alexander Farrel Rasendriyo, Emil Tri Ratnasari (48) pun datang menghampiri putranya.

Kemudian, Emil menuntun anak sulungnya dan seraya memintanya berpose sebentar untuk mengabadikan foto membelakangi panggung wisuda.

Alexander Farrel Rasendriyo merupakan wisudawan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

Keterbatasan pada indera penglihatan tidak mengalanginya untuk lulus tepat waktu.

Tak hanya lulus tepat waktu, Farrel bahkan lulus dengan predikat cumlaude.

Anak sulung dari tiga bersaudara ini, meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,74.

"Senang sekali mas, bisa selesai tepat waktu, empat tahun," ujar Alexander Farrel Rasendriyo dalam keterangan tertulis Humas UGM, pada Kamis (24/8/2023).

Wisudawan asal Klaten, Jawa Tengah, ini mengaku tidak banyak mengalami kendala selama menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Farrel mengungkapkan, para dosen selalu mengirim soft file saat kuliah daring.

Kemudian saat kuliah tatap muka, dirinya selalu rajin mencatat apa yang disampaikan dosen lewat ketikan di laptopnya.

"Kebetulan dosen-dosen selalu membagi materi pembelajaran. Selama kuliah, saya mencatat,” ucap dia.

Farrel mengaku banyak dibantu oleh rekan kuliahnya dalam mobilitasnya selama empat tahun kuliah di Fakultas Hukum UGM.

Dari rumah, Farrel langganan ojek daring untuk berangkat ke kampus.

Bila sudah sampai di pintu gerbang, rekan kuliahnya sudah menunggu untuk mengantarnya masuk ke dalam kelas.

"Sampai kampus janjian sama teman sudah ada yang jemput. Lalu saya diantar ke kelas. Begitu juga janjian dengan dosen, selalu diantar," ungkap dia.

Dia mengatakan, saat ujian, dirinya ditempatkan dalam ruangan khusus.

Dibantu dengan sebuah aplikasi khusus agar ia tahu soal-soal yang ditanyakan.

Farrel mengerjakan soal-soal tersebut dengan mengetik di laptop.

Farrel memilih tema skripsi tentang hukum pajak penghasilan bagi penyandang disabilitas.

"Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah diperlukan ketentuan khusus penerapan pajak penghasilan bagi penyandang difabel. Sebab, secara ekonomi mereka memiliki pengeluaran lebih besar dibanding dengan non difabel," urai dia.

Baca juga: Satu Mobil Terguling dan Timpa Pengendara Motor di Jalan Lembah UGM Baca juga: Pengemis Pura-pura Lumpuh di Yogyakarta, Sosiolog UGM: Orang Dermawan Dimanfaatkan

Di dalam proses mengerjakan tugas skripsi pun Farrel melakukan hal yang sama dengan mahasiswa lainnya seperti menulis riset dan wawancara langsung dengan responden.

Usai menyandang gelar Sarjana Hukum, Farrel mengaku berencana untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan profesinya di bidang hukum. Terlebih dirinya memiliki ketertarikan pada hukum pajak.

"Setelah ini, saya mau lamar kerja dulu, mungkin 2-3 tahun lagi mau daftar pendidikan S2," ujar dia.

Ibunda menangis

Ibunda Alexander Farrel Rasendriyo, Emil Tri Ratnasari senang dan bangga anak sulungya berhasil menyandang gelar sarjana.

Selama prosesi wisuda selama 3 jam, Emil mengaku tak mampu menahan air matanya karena terharu melihat sang buah hati menerima ijazah.

"Aduh, mewek terus di atas (balkon). Pokoknya bangga. Perjuangannya sungguh luar biasa, semoga sukses terus ke depannya," ujar Emil Tri Ratnasari.

Baca juga: Kisah Inspiratif Gadis Tunanetra Gunungkidul, Biayai Kuliah Dengan Bermain Catur

Emil menceritakan, jika sejak kecil Farrel termasuk anak yang rajin belajar dan tidak suka mengeluh.

Putra sulungnya tersebut memiliki tekad kuat untuk memiliki impian yang sama dengan temannya yang normal.

"Dari kecil tidak mengeluh. Pokoknya ia selalu ingin sama dengan temannya," ungkap dia. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved