Berita Jawa Tengah
80 Persen Pelaku Pengadaan di Jateng Gunakan e-Katalog V6
Lebih dari 80 persen pelaku pengadaan dan jasa di Jawa Tengah kini telah beralih menggunakan e-Katalog versi 6 (V6).
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Implementasi pengadaan barang dan jasa berbasis digital di Jawa Tengah terus menunjukkan kemajuan signifikan.
Lebih dari 80 persen pelaku pengadaan di provinsi ini telah beralih menggunakan e-Katalog versi 6 (V6), sistem terbaru yang dirilis Presiden Prabowo Subianto pada awal 2025.
Capaian ini disampaikan Ketua DPW Ikatan Fungsional Pengadaan Indonesia (IFPI) Jawa Tengah, Muhlisin dalam Pengembangan Kompetensi bagi ASN dan Penyedia Jasa Konstruksi di Hotel Santika Pekalongan.
Baca juga: Gedung Serbaguna NU Madukaran Pekalongan Mulai Terwujud, Hasil Swadaya Warga
Muhlisin menegaskan, e-Katalog V6 menghadirkan perubahan signifikan karena sistemnya telah terintegrasi mulai dari tahap pemasaran, pemilihan penyedia, hingga pembayaran oleh bendahara.
"Versi 6 ini merupakan, pengembangan besar dengan ekosistem lebih lengkap."
"Implementasinya cepat dan kini lebih dari 80 persen pelaku pengadaan sudah beralih," ujarnya, Jumat (21/11/2025).
Dia menambahkan, IFPI Jateng berkomitmen memperkuat kompetensi aparatur dan penyedia jasa agar mekanisme pengadaan semakin transparan, efisien, dan sesuai regulasi.
"Kami telah menetapkan rencana kerja 2026. Harapannya, kegiatan ini dapat menciptakan pengadaan yang lebih kredibel dan sesuai tujuan pengadaan," lanjutnya.
Baca juga: TP PKK Jateng Dorong Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Pekalongan Melalui Penguatan Spiritual
Salah satu agenda yang dinilai paling diminati peserta, adalah mini kompetisi e-purchasing melalui Inaproc di e-Katalog V6, yang menjadi simulasi pemilihan penyedia dengan mekanisme mirip tender cepat namun dalam ruang lingkup katalog sehingga lebih sederhana namun tetap kompetitif.
JF Pengelola Barang/Jasa Ahli Muda pada Bagian PBJ Minbang Kota Pekalongan, Ikoa Nuska menilai, kompetisi tersebut menjadi sarana edukasi efektif dalam mempercepat adaptasi pelaku pengadaan terhadap sistem baru.
"Peserta bisa langsung praktik, tidak hanya memahami teori. Ini sangat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan ketepatan dalam pengambilan keputusan," jelasnya.
Ikoa juga menyebut, fitur kompetisi pada V6 memperkuat prinsip transparansi dan akuntabilitas.
"Proses tercatat otomatis dan lebih terstruktur sehingga meminimalkan kesalahan teknis," tegasnya. (*)
| Geger Warga Serahkan Pria Instruktur Fitnes ke Polres Semarang, 3 Kali Setubuhi Gadis Bawah Umur |
|
|---|
| Aksi Kamisan Semarang Tolak UU KUHAP: Semua Bisa Ditangkap |
|
|---|
| Polisi Yakini Korban Investasi Bodong di Kebumen Capai Ribuan Orang |
|
|---|
| Trans Jateng Bakal Terintegrasi dengan Moda Transportasi Lain Melalui Halte |
|
|---|
| Bos Curiga Usaha Kateringnya Tak Ada Pemasukan Sejak Juli, Ternyata Ulah Karyawan, Rp90 Juta Raib |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251121-_-Ketua-DPW-IFPI-Jateng-Muhlisin.jpg)