Berita Internasional
Warga Korea Selatan Protes Jepang Buang Air Limbah Nuklir ke Laut, 16 Demonstran Ditangkap
Aksi protes terhadap pelepasan air limbah radioaktif dari fasilitas nuklir Fukushima Jepang digelar di Seoiul Korea Selatan.
Kepala eksekutif Hong Kong, John Lee, mengatakan pelepasan tersebut merupakan aksi tidak bertanggung jawab dan dapat menimbulkan risiko besar terhadap keamanan pangan dan polusi serta kerusakan lingkungan laut yang tidak dapat diperbaiki.
Pada hari Rabu, Beijing memanggil duta besar Jepang atas pembuangan air tersebut.
“Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong memanggil duta besar Jepang untuk China, Hideo Tarumi, untuk memberikan pernyataan serius mengenai pengumuman pemerintah Jepang yang akan memulai pembuangan air Fukushima yang terkontaminasi nuklir ke laut,” tulis kementerian luar negeri pada hari Rabu.
Meski cuaca panas terik, ratusan warga Jepang dari berbagai wilayah di negara itu berkumpul di depan kantor pusat Tepco di pusat kota Tokyo pada Kamis pagi, lapor Xinhua.
Para pengunjuk rasa mendesak pihak berwenang untuk menghentikan pelepasan ke laut.
Air tersebut sebenarnya telah diolah menggunakan Advanced Liquid Processing System (ALPS), sebuah metode yang dirancang untuk menghilangkan unsur radioaktif kecuali tritium.
Bulan depan, Tepco akan melakukan pengukuran harian kadar tritium di dekat saluran pembuangan air sekitar satu kilometer lepas pantai.
“Selain mereka yang benar-benar akan menangani operasi tersebut, kami bersiap untuk merilis informasi tanpa penundaan,” ujar Junichi Matsumoto, pejabat Tepco yang bertanggung jawab atas proyek pembuangan air, Asahi Shimbun melaporkan.
“Kami ingin melanjutkan dengan rasa urgensi yang besar,” tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah Jepang menjunjung netralitas laporan akhir badan nuklir PBB, yang menyatakan bahwa rencana pelepasan air Jepang sudah mematuhi norma-norma keselamatan internasional.
Pihak berwenang Jepang juga membantah klaim bahwa negara tersebut memberikan tekanan pada IAEA untuk hanya merilis temuan-temuan positif, dan menyangkal tuduhan bias apa pun.
Namun pada hari Kamis, Greenpeace mengatakan bahwa risiko radiologi belum sepenuhnya diperiksa dan bahwa dampak biologis dari tritium, karbon-14, strontium-90 dan yodium-129 – yang dilepaskan bersama air – telah diabaikan.
Proses pembuangan air merupakan upaya panjang yang akan memakan waktu puluhan tahun, melibatkan penyaringan dan pengenceran terus menerus, di samping rencana penutupan pabrik.
Tepco mengatakan proses pembuangan air limbah akan dihentikan jika terjadi bencana alam atau kelainan.
Sementara itu, komunitas nelayan di Fukushima juga menyatakan penolakan terhadap rencana tersebut.
Bermula Beli Apartemen 4 Kamar, Pria 32 Tahun Tersiksa Ngaku Tak Bisa Tidur Selama 2 Tahun |
![]() |
---|
Sengketa Lahan, WNI Ditembak di Timor Leste |
![]() |
---|
Pesta Pernikahan Berakhir Tragis, Pengantin Pria Tewas Kena Tembakan Perayaan |
![]() |
---|
Operasi Plastik Gagal Kelabuhi Polisi, Pemimpin Jaringan Narkoba Ditangkap |
![]() |
---|
Remaja 13 Tahun Meninggal Dunia Setelah Makan 3 Bungkus Mi Instan Mentah Sekaligus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.