Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Warga Korea Selatan Protes Jepang Buang Air Limbah Nuklir ke Laut, 16 Demonstran Ditangkap

Aksi protes terhadap pelepasan air limbah radioaktif dari fasilitas nuklir Fukushima Jepang digelar di Seoiul Korea Selatan.

Tribunnews/Istimewa
Seorang aktivis memegang plakat bertuliskan "SOS!! Samudera Pasifik" saat protes terhadap rencana pembuangan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima di Jepang ke Pasifik, di Seoul pada tanggal 23 Agustus 2023, malam sebelum pembuangan dimulai. (Photo by ANTHONY WALLACE / AFP) 

TRIBUNJATENG.COM - Aksi protes terhadap pelepasan air limbah radioaktif dari fasilitas nuklir Fukushima Jepang digelar di Seoiul Korea Selatan.

Setidaknya 16 orang ditangkap saat berunjuk rasa.

Dilaporkan Independent, Jepang mulai melepaskan satu juta metrik ton air radioaktif ke Samudera Pasifik pada hari Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Donald Trump Dibebaskan Setelah 30 Menit di Penjara: Ini Ejekan terhadap Keadilan

Puluhan orang berkumpul di luar kedutaan Jepang di Seoul untuk mengungkapkan kemarahan atas pembuangan air limbah  itu, meski sudah dinyatakan aman.

Mereka yang ditangkap diduga mencoba menerobos masuk gedung kedutaan.

Pemerintah China telah menyuarakan penolakan keras terhadap rencana pembuangan air tersebut.

Pada hari Kamis, China mengumumkan larangan baru impor makanan laut dari Jepang sebagai tanggapannya.

Langkah ini bertujuan untuk mencegah risiko kontaminasi radioaktif terhadap pangan yang disebabkan oleh pembuangan air yang terkontaminasi nuklir di Fukushima Jepang, dan untuk melindungi kesehatan konsumen China, ungkap departemen bea cukai China dalam sebuah pernyataan.

Kementerian luar negeri China dengan tegas menentang rencana tersebut.

Kementerian itu mengatakan bahwa pembuangan air yang terkontaminasi merupakan masalah keselamatan nuklir yang besar, menambahkan bahwa hal tersebut “bukanlah urusan pribadi Jepang saja”.

Tokyo Electric Power Company Holdings (Tepco), operator pembangkit listrik, memulai pelepasan air pada pukul 13.03 waktu setempat.

Media lokal mengatakan bahwa operasi pelepasan awal berjalan lancar tanpa adanya anomali yang dilaporkan.

Selama sekitar 17 hari ke depan, Tepco akan melepaskan sekitar 7.800 ton air olahan ke laut.

Pemerintah Jepang bersikukuh bahwa tindakan tersebut diperlukan yang bertujuan untuk menonaktifkan fasilitas nuklir Fukushima sepenuhnya.

Meskipun ada jaminan dari Jepang dan persetujuan dari penyelidikan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) selama dua tahun yang menganggap air tersebut aman untuk dilepaskan, beberapa negara tetangga masih was-was terhadap rencana tersebut, dan China menjadi kritikus terbesar.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved