Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Warga Terdampak Banjir Rob di Demak Dibantu Rumah Apung, Tak Perlu Relokasi

Pemkab Demak rencanakan program pembuatan rumah apung untuk mengatasi permasalahan banjir rob di Kota Wali.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama
Pengendara sepeda motor berusaha menerjang banjir rob di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK- Pemkab Demak rencanakan program pembuatan rumah apung untuk mengatasi permasalahan banjir rob di Kota Wali.

Bupati Demak Eisti’anah mengatakan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 10 rumah apung yang saat ini masih dalam tahap uji coba untuk mengatasi permasalahan banjir rob. Progam itu ditangani Disperkim Kabupaten Demak.

Jika rumah apung dinilai berhasil kata Mba Eisti sapaan akrabnya, maka bisa menjadi satu di antara solusi untuk masyarakat terdampak rob.

Menurutnya dengan rumah apung, masyarakat tidak perlu di lakukan relokasi.

“Kalau nanti berhasil dari BNPB dan Kemensos siap membantu. Kalau berjalan baik, sehingga kalau terdapat rumah apung mereka tidak perlu direlokasi, tetap berada di situ berdampingan dengan alam mata pencahariannya juga dapet,” ucap Mbak Eisti, Minggu (26/8/2023).

Baca juga: Janji Bupati Eistianah Dirikan Tanggul Laut pada 2024 Demi Tangani Banjir Rob di Demak

Baca juga: Banjir Rob di Bonang Demak Sudah Meluas hingga 8 Desa

Baca juga: Atasi Banjir Rob, Pemkab Pekalongan Usulkan Anggaran Rp 700 M ke Pemerintah Pusat

Mengenai perencanaan pembuatan rumah apung lanjut kata dia, akan dibuat dengan bahan utama bambu yang dirancang bisa tetap mengapung jika air laut tinggi.

“Itu nanti bukan dipaten pakai beton, namun  nanti pakai bambu besar. Jika air naik akan naik, kalau air surut itu nanti ikut ke bawah,” jelasnya.

Selain rumah apung, Pemkab Demak juga melakukan program relokasi di beberapa kawasan terdampak banjir rob.  Salah satunya seperti yang diterapkan di kawasan Dombo, Desa Timbulsloko Kabupaten Demak.

“Kemarin di daerah Timbulsloko ada hampir berapa ratusan warga itu ada beberapa tahap di daerah Dombo (dilakukan relokasi),” ucapnya.

Tak hanya itu kata Mbak Esiti masyarakat yang direlokasi akan mendapatkan bantuan sebanyak Rp 50 juta perorangnya.

“Ada program lagi di daerah Purworejo dengan relokasi kami membantu support keuangan satu orangnya 50 juta rupiah, dengan adanya lahan kita membantu masyarakat tersebut,” tutupnya. (Ito)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved