Berita Kriminal
Potret Praka RM, Paspampres Penculik dan Pembunuh Imam Masykur, Pamer Seragam dan Menenteng Senjata
Potret Praka Riswandi Manik alias Praka RM, oknum Paspampres yang membunuh Imam Masykur (25) beredar di media sosial.
TRIBUNJATENG.COM - Potret Praka Riswandi Manik alias Praka RM, oknum Paspampres yang membunuh Imam Masykur (25) beredar di media sosial.
Dalam beberapa potret yang beredar ia tampak sombong memamerkan dirinya berseragam TNI hingga menenteng senjata.
Sosok Praka Riswandi Manik pembunuh warga Aceh bernama Imam Masykur seketika viral di media sosial.
Praka Riswandi Manik diciduk Puspom TNI lantaran diduga terlibat pembunuhan warga Aceh bernama Imam Masykur bersama tiga aparat lainnya.
Baca juga: Sosok dan Wajah Riswandi Manik Paspampres Diduga Pelaku Penganiyaan Pemuda Aceh Sampai Tewas
Baca juga: Jadi Mesin ATM Oknum Paspampres Praka Riswandi Manik, Imam Masykur Ternyata Sudah Diculik 2 Kali
Baca juga: Keseharian Praka RM, Anggota Paspampres yang Culik dan Bunuh Pemuda Aceh Imam Masykur

Imam Masykur ditemukan tewas pada 24 Agustus 2023 setelah sebelumnya menghubungi keluarganya dan meminta tolong.
Dari telepon terakhir, Imam Masykur terengah-engah meminta Rp 50 juta kepada keluarganya apabila tidak mau dibunuh oleh para pria yang menyekapnya.
Belakangan dari kasus ini, oknum TNI sekaligus Paspampres Praka Riswandi Manik terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Akun media sosial Riswandi Manik pun seketika diserbu netizen dan menyumpahinya karena telah membunuh Imam Masykur.
Riswandi Manik terlihat cukup aktif di media sosial.
Di akun instagramnya beberapa kali Riswandi Manik kerap memamerkan seragamnya dan pekerjaannya sebagai penjaga Istana.
Bahkan warga Singkil, Aceh itu kerap memamerkan senjata di media sosial.
Riswandi Manik terciduk pernah pamer senjata, peluru, segelas kopi dan rokok dan mengaku tengah piket jaga.
“Piket,” tulis Riswandi Manik.
Pun ia pernah pamer senjata di punggung saat tengah menjaga Istana Negara. “Ngepam,” tulisnya singkat.
Bukan hanya itu, Riswandi Manik juga terciduk pernah pamer naik Moge Ninja berwarna hijau.
Pria yang dikenal dengan inisial Praka RM ini merupakan anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.
Berdasarkan Nomor Register Pokok (NRP), Praka Riswandi dilantik pada Juli 2013 lalu sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) usai menjalani pendidikan tamtama.
Kemudian ia mendapat kepercayaan menjadi anggota Polisi Militer (POM) dan menjalani pendidikan.
Selanjutnya Praka Riswandi bertugas di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Paspampres.
Dalam sejumlah video yang beredar, Praka Riswandi menikah di Masjid Raya Baiturrahman pada 17 November 2018.
Tangis Pilu Kekasih Korban
Tangis pilu kekasih di atas jenazah Imam, pria Aceh yang diduga dianiaya paspampres
Tewasnya Imam Mayskur, pria asal Aceh, membuat sang kekasih, Yuni Mauliza hanya dapat menangis pilu.
Dilansir dari Tiktok @yunimauliza_, Senin (28/8/2023), Yuni menyampaikan rasa dukanya di atas peti jenazah sang kekasih.
Dalam unggahan tersebut memperlihatkan potret sosok Yuni Mauliza memeluk peti mati jenazah Masykur.
Yuni Mauliza tak menyangka jika Imam Masykur tewas dengan tragis.
"Selamat jalan sayang, Surga menantimu Allah lebih menyayagimu kamu sudah tenang tidak ada lagi yang menyakitimu," ujarnya.
Selain itu Yuni Mauliza juga berharap agar kasus kematian Imam Masykur mendapatkan keadilan.
"Semoga keadilan di negara ini berpihak pada kita," sambungnya.
Tak berhenti di situ saja, Yuni Mauliza turut memberikan pesan haru perpisahannya dengan Imam Masykur.
Pada unggahan lainnya Yuni Mauliza terlihat memeluk peti mati Imam Masykur sambil menangis.
Ia mengaku tak menyangka jika kekasihnya akan pergi dengan sangat cepat.
Namun Yuni Mauliza mengaku bahwa dirinya telah mengikhlaskan kepergian sang kekasih, Imam Masykur.
"Terima ga terima tetap harus ikhlas, pergi mu begitu cepat sayang. Tugasmu disini sudah selesai sayang, kamu sudah tenang, Allah lebih menyayagimu, sekarang kita pulang negara ini sungguh kejam untukmu syg," jelasnya.
Tak hanya itu, Yuni juga mengungkap soal janji terakhir dari Imam Masykur pada dirinya.
Yuni menyebut bahwa Imam telah berjanji akan menemui keluarga sang kekasih untuk membawa hubungan mereka ke jenjang serius.
Akan tetapi janji tersebut kini tak dapat ditepati karena kematian tragis Imam Masykur yang tewas diduga dianiaya oknum Paspampres.
"Semoga keadilan tetap berpihak padamu dengan seadil2nya hukum dinegara ini padahal rencana terakhirmu sungguh baik "Tunggu aku pulang puasa ini untuk bertemu orang tuamu" tapi lain lagi rencana Tuhan kita tidak dijodohkan didunia ini kita hanya dipertemukan saja.
Doa terbaik menyertaimu, kamu diperlakukan bagaikan nyawa tidak berharga sama sekali bagi mereka, dengan tanpa disadari jalan mu ke surga sudah ditunjukkan oleh mereka yang tidak layaknya disebut manusia," pungkas Yuni.
Lebih jauh, sebelumnya diketahui jika media sosial tengah dihebohkan tentang adanya dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Paspampres.
Oknum Paspampres ini diduga menculik dan menganiaya Imam Masykur (25), warga Aceh asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh hingga tewas.
Dikutip dari Serambinews, belum diketahui persis bagaimana kronologi dugaan penyiksaan yang menyebabkan Imam meninggal dunia.
Namun, foto-foto korban, termasuk foto penyerahan mayat korban di RSPAD Jakarta Pusat, dan sejumlah video yang diduga saat korban mengalami penyiksaan pun ikut beredar.
Dalam beberapa video yang beredar, salah satunya tampak Imam Masykur disiksa oleh pelaku di dalam mobil.
Sementara video lainnya, tampak seorang laki-laki warga Aceh menerima telepon dari Imam Masykur.
Dalam video itu, terdengar suara Imam Masykur yang meminta dikirimkan uang sebesar Rp 50 juta.
Dalam percakapan itu, juga terdengar bahwa Imam Masykur menyebutkan bahwa ia sedang dipukuli.
"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap pria yang diduga Imam Masykur dengan suara yang terdengar terengah-engah.
Lalu pria yang berkomunikasi dengan Imam Masykur itu mengatakan tidak ada uang, tapi akan berusaha untuk mencarinya.
"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.
Dalam video lain terlihat kondisi tubuh Imam Masykur yang berdarah-darah.
Saat itu terdengar dia berulang kali mengatakan "dek kirem peng Rp 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang Rp 50 juta, abang sudah dipukul).
Janji Panglima TNI
Imam Masykur, pemuda asal Aceh tewas diduga dianiaya oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Praka Riswandi Manik alias RM.
Imam diduga diculik hingga dianiaya oleh Praka RM bersama rekannya.
Panglima TNI menyatakan akan mengawal kasus tersebut dan memastikan hukuman berat ke pelaku.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono.
"Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup, dan pasti dipecat dari TNI karena termasuk tindak pidana berat, melakukan perencanaan pembunuhan," kata Julius ketika dikonfirmasi pada Senin (28/8/2023).
Sebelumnya beredar foto sebuah surat Berita Acara Penyerahan Mayat tertanda Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta Polisi Militer yang mengungkap dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian warga Aceh bernama Imam Masykur (25) pada Kamis (24/8/2023).
Foto tersebut beredar di kalangan wartawan pada Minggu (27/8/2023).
Dalam surat tersebut tertulis penyerahan jenazah tersebut didasarkan pada Laporan Polisi Pomdam Jaya Nomor LP-63/A-56/VIII/2023/ldik tanggal 22 Agustus 223 tentang tindak pidana merampas kemerdekaan seseorang, pemerasan, dan penganiayaan yang menyebabkan mati yang diduga dilakukan oleh Praka Riswandi Manik, NRP 31130773030694, Ta Walis 3/3/III Ki C Walis Yonwalprotneg Paspampres dkk 2 (dua) orang.
Dalam foto surat tersebut juga tertera identitas jenazah.
Jenazah atas nama Imam Masykur tersebut lahir di Mon Keulayu pada 26 Juni 1998, bekerka sebagai Wiraswasta, dan beralamat di Dusun Arafah, Kelurahan Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireun Provinsi Aceh.
Menanggapi hal tersebut, Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay mengatakan saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan.
"Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan," kata Rafael ketika dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (27/8/2023).
Ia juga menegaskan proses hukum akan dilakukan sesuai ketentuan hukum yang berlaku apabila anggota Paspampres tersebut terbukti melakukan tindak pidana.
"Apabila benar-benar terbukti adanya anggota Paspampres melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan di atas pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata Rafael.
"Kami mohon doanya semoga permasalahan ini dapat segera diselesaikan. Terima kasih," sambung dia.
(*/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Terkuak Gaya Congkak Praka RM yang Bunuh Imam Masykur, Sering Pamer Pegang Senjata di Media Sosial,
Anak Buahnya Diduga Aniaya Terdakwa May Day Semarang hingga Muntah Darah, Kombes Syahduddi Bungkam |
![]() |
---|
Komplotan Copet Asal Bandung Jauh-jauh ke Jepara Cari Korban, Sengaja Bikin Rusuh di Konser NDX AKA |
![]() |
---|
Pelaku Pengeroyokan Maut HUT RI di Karanganyar Seorang Residivis Kasus yang Sama di Solo |
![]() |
---|
Tampang Predator Seksual Anak dari Solo Ketagihan Film Porno, Terang-terangan Ngaku Suka Anak Kecil |
![]() |
---|
Jurnalis Dibacok Orang Tak Dikenal di Grobogan, Kakak Korban: Sebulan Lalu Liputan Demo Petani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.