Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

Penggantian Nama KKIR Jadi KIM Berbuntut Panjang, PKB Buka Peluang Gabung Koalisi Lain

Ketua DPP PKB, Daniel Johan mengatakan, pihaknya kaget ketika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan nama koalisi mereka menjadi Koal

Editor: m nur huda
kompastv
Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) remsi deklarasi mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024. 

"Saya juga baru tahu (nama Koalisi Indonesia Maju-Red)," katanya, saat ditemui di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, usai acara HUT ke-25 PAN.

Cak Imin menyatakan, belum pernah diajak rembukan terkait dengan penetapan nama Koalisi Indonesia Maju tersebut.

Ia pun baru mengetahui nama koalisi yang diusung bersama Gerindra itu berubah setelah diberikan informasi oleh Prabowo Subianto.

"Ya saya baru dikasih tahu tadi (di acara PAN-Red) sama Pak Prabowo bahwa koalisinya tadi koalisi Indonesia Maju," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, Cak Imin akan melaporkan perubahan nama koalisi tersebut ke internal PKB.

Meski begitu, ia enggan menilai kalau dirinya tidak dilibatkan atau dikesampingkan dalam koalisi ini.

"Oh nggak, nggak terlalu penting itu. Yang penting saya harus mempertanggungjawabkan ke partai saya (PKB-Red)," tukasnya.

Tinggalkan Prabowo

Adapun, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai PKB bakal mengambil langkah meninggalkan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) di pilpres 2024.

Hal itu menyusul sikap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang seakan kecewa dengan pembentukan koalisi tersebut. Bahkan, Cak Imin mengaku baru mengetahui soal adanya perubahan nama koalisi dengan Gerindra tersebut di acara HUT ke-25 PAN.

"Cak Imin tampaknya sangat kecewa atas perubahan nama koalisi tersebut. Sebab, ia mengaku tidak dilibatkan dalam perubahan koalisi tersebut," katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8).

Menurut dia, hal itu yang memberikan kesan Cak Imin tidak dianggap penting.

"Hal itu tentu mengesankan Cak Imin tidak dianggap penting, sehingga ditinggal begitu saja dalam memutuskan nama koalisi," ujarnya.

Dengan berubahnya nama koalisi bersama Gerindra itu, Jamiluddin menuturkan, maka secara otomatis KKIR dengan sendirinya bubar.

Hal itu berarti piagam kesepakatan yang ditandatangani Prabowo-Cak Imin menjadi tidak berlaku lagi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved