MotoGP Catalunya 2023, Marc Marquez Tak Ingin Memaksakan Diri Agar Tak Terjatuh

TRIBUNJATENG.COM - Marc Marquez, pembalap Repsol Honda yang dikenal dengan gaya balap agresifnya, kembali mengalami momen yang tak mengenakkan selama MotoGP Catalunya 2023.

Pada sesi latihan pertama (Free Practice 1/FP1), Marquez mengalami catatan jatuh yang membuatnya kehilangan performa garangnya di lintasan.

Meskipun awalnya mengalami kesulitan, Marquez berhasil meraih posisi ke-11 pada sprint race MotoGP Catalunya 2023, yang berlangsung pada Sabtu.

Hasil tersebut disyukuri oleh Marquez, mengingat dia dan tim Honda tampil di rumah sendiri.

Marquez bahkan mampu membantu Honda melampaui kemampuannya dalam dua kesempatan, membungkam keraguannya sendiri.

Kendati hanya berada di urutan ke-18 pada sesi latihan (Practice/P), Marquez menunjukkan ketangguhannya.

Dia berhasil mengejar pembalap Jack Miller (Red Bull KTM) pada kualifikasi 1 (Q1).

Namun, di kualifikasi 2 (Q2), Marquez kesulitan mengikuti Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), yang akhirnya menghilang di luar jangkauannya.

"Ini sedikit lebih lambat, gaya berkendara yang berbeda.

Saya kemudian bisa mengikuti (Miller) dan saya melakukan putaran yang tidak nyata," ucap Marquez.

Namun, dia juga mengakui bahwa dia tidak bisa mempertahankan ritme yang sama selama balapan penuh.

Sementara pembalap lain dari tim Honda juga menghadapi kesulitan, Marquez merasa bahwa satu-satunya area di mana dia bisa bersaing adalah saat mengerem dan masuk ke tikungan.

Namun, dia menyadari bahwa mengambil risiko seperti itu dalam balapan penuh dapat berakibat fatal.

Meskipun Marquez finis di urutan ke-11 pada kualifikasi, dia melihat momen tersebut sebagai sesuatu yang penting untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

Pembalap yang telah memenangkan 6 gelar juara dunia MotoGP ini menyadari bahwa dia masih bisa bersaing di tingkat tertinggi, meskipun mengakui bahwa ada batasan pada motor Honda saat ini.

Balapan MotoGP Catalunya 2023 akan menjadi pertarungan seru, dengan Marquez dan tim Honda berupaya menemukan solusi untuk mengatasi perputaran roda yang sangat besar.

Pembalap lainnya dari Honda, seperti Iker Lecuona, Takaaki Nakagami, dan Joan Mir, juga menghadapi tantangan serupa dalam mencapai performa yang kompetitif.