Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kasus Senior Hajar Junior PIP Semarang Lanjut di Meja Polisi, Johanson: Ada Unsur Pidana

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng kembali membuka kasus penganiayaan taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Simamora selepas menghadiri acara HUT ke 75 Polwan di Gedung Borobudur, kantor Polda Jateng, Senin (4/9/2023). 

Akibatnya,pandangan mata korban sempat kabur selama dua minggu.

Air kencingnya berdarah, hingga tulang hidung alami geser.

"Kasus sudah dilaporkan ke Polda Jawa Tengah," ucapPendamping hukum korban dari LBH Semarang, Ignatius Radit, di Kota Semarang, Rabu (14/6/2023).

Tangkapan layar saat konferensi pers yang digelar secara virtual oleh LBH Semarang terkait kasus kekerasan terhadap seorang taruna PIP Semarang berinisial MGG, di Kota Semarang.
Tangkapan layar saat konferensi pers yang digelar secara virtual oleh LBH Semarang terkait kasus kekerasan terhadap seorang taruna PIP Semarang berinisial MGG, di Kota Semarang. (TRIBUNJATENG / Iwan Arifianto.)

Korban dihajar oleh tujuh seniornya dalam kelompok kegiatan kampus bernama Dekor.

Kelompok dekor bertugas untuk mendekorasi sejumlah kegiatan kampus.

Namun, belakangan diketahui, tim Dekor memiliki arti lain di para taruna yakni dewan eksekutor.

Dalam kelompok tersebut merupakan orang-orang terpilih dengan kriteria taruna yang bertubuh paling besar dan tegap.

Kendati korban masuk dalam kelompok itu, korban tidak berkenan.

Alasannya, korban memang tak suka kekerasan dan lebih memilih ekstrakulikuler lainnya.

"Ternyata di dalam sekolah kedinasan masih ada praktik kekerasan. Bahkan, dinormalisasi," ucap Radit.

Korban bisa masuk ke sekolah tersebut lantaran ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Orangtua korban mendukungnya masuk sekolah kedinasan lantaran merasa yakin praktik kekerasan antar taruna di sekolah tersebut sudah hilang.

Apalagi orangtua korban sempat diyakinkan oleh pihak sekolah bahwa praktik senior hajar junior sudah hilang.

Merasa diyakinkan, akhirnya korban masuk ke sekolah tersebut sebagai angkatan 59.

"Korban warga Jakarta, ia masuk PIP tahun 2022," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved