Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Apa Itu Flare Prewedding? Diduga Penyebab Kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo

Apa Itu Flare Prewedding? Diduga Penyebab Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Gunung Bromo Kini Ditutup

|
Penulis: non | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM/WAHYU SULISTYAWAN
ILUSTRASI PREWEDDING/Apa Itu Flare Prewedding? Diduga Penyebab Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Gunung Bromo Kini Ditutup 

Apa Itu Flare? Diduga Penyebab Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Gunung Bromo Kini Ditutup

TRIBUNJATENG.COM - Apa itu flare? Diguga jadi penyebab kebakaran di Bukit Teltubbies, kini kawasan Gunung Bromo ditutup.

Viral di media sosial video kebakaran yang terjadi di kawasan di blok savana lembah Watangan, Gunung Bromo atau yang lebih dikenal sebagai Bukit Teletubbies.

Kebakaran tersebut diduga karena percikan flare yang dinyalakan untuk sebuah pemotretan pre-wedding.

Percikan flare yang digunakan sebagai background tersebut mengenai semak-semak kering akibat kemarau.

Apa Itu Flare?

Flare atau suar dalam Bahasa Indonesia adalah suatu bentuk piroteknik yang menghasilkan cahaya yang sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan.

Secara umum, flare menghasilkan cahaya yang dihasilkan dari pembakaran logam magnesium.

Terkadang flare dicampur dengan logam lain untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda.

Flare biasanya digunakan untuk memberi tanda, penerangan dan alat pertahanan militer. 

Dalam militer flare digunakan sebagai alat pertahanan anti peluru kendali biasanya terdapat di pesawat tempur atau helikopter.

Flare mengandung bahan kimia piroteknik cair atau padat yang mudah terbakar.

Ketika flare dilepas akan segera terbakar yang menghasilkan panas yang lebih tinggi dibandingkan panas mesin.

Sehingga akan akan mengelabui sensor inframerah peluru kendali berpemandu inframerah musuh.

Selain di militer flare juga biasa digunakan suporter sepak bola.

Namun kini penggunaannya telah dilarang.

Jika ada suporter yang kedapatan menyalakan flare, di pertandingan selanjutnya klub sepak bola tersebut tak bisa dihadiri oleh supporter.

Bahkan bisa dikenakan sanksi denda. 

Bromo Ditutup

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah mengumumkan penutupan total kawasan wisata Gunung Bromo sejak tanggal 6 September 2023.

Penutupan ini dilakukan dalam rangka penanganan kebakaran hutan yang terjadi di blok savana lembah Watangan atau yang lebih dikenal sebagai Bukit Teletubbies.

Adapun, sebelumnya video kebakaran hutan Bukit Teletubbies dibagikan akun media sosial  @pesonalumajangmovment,

api berasal dari flare yang dinyalakan pengunjung hingga mengenai dedaunan kering, kemudian api merambat hingga membuat kebakaran meluas. 

"Ini orang-orang sudah membuat kebakaran seperti ini tapi masih santai-santai ya," kata seseorang dalam video tersebut.

Informasi yang dhihimpun, pelaku sudah diamankan pihak kepolisian Polres Probolinggo untuk dimintai keterangan.

Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, menjelaskan bahwa penutupan ini adalah tindakan yang diambil untuk memastikan kelancaran proses pemadaman kebakaran dan untuk menjaga keamanan pengunjung.

"Penutupan kawasan ini efektif sejak tanggal 6 September pukul 22.00 WIB," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada Kamis (7/9/2023).

Bagi para pengunjung yang telah melakukan pembelian tiket melalui pemesanan online, mereka akan memiliki kesempatan untuk melakukan penjadwalan ulang kunjungan ketika kawasan wisata kembali dibuka.

BB TNBTS akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai prosedur penjadwalan ulang melalui pengumuman resmi.

"Kami ingin mengingatkan masyarakat, pengunjung, dan penyelenggara jasa wisata untuk bersama-sama menjaga kawasan BB TNBTS dari potensi kebakaran hutan.

Ini termasuk larangan menyalakan api dan bahan berbahaya seperti petasan, kembang api, atau flare.

Kami sangat mengharapkan kerjasama untuk melaporkan segera jika ada titik api yang terdeteksi kepada petugas," tambah Septi.

Artikel ini merupakan pengumuman resmi dari BB TNBTS sebagai respons terhadap situasi kebakaran hutan yang sedang berlangsung di kawasan Gunung Bromo.

6 Orang Diamankan

Sebagian kawasan Gunung Bromo, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) kembali menyala , Kamis (7/9/2023).

Belakangan diketahui, kebakaran tersebut terjadi akibat ulah pengunjung yang arogan menyalakan flare untuk foto prewedding.

Si jago merah muncul di sekitar area Padang Savana, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Berdasar informasi yang dihimpun, sebanyak enam pengunjung tengah menggelar foto prewedding sembari menyalakan flare.

Percikan api yang berasal dari flare pengunjung itu menyulut kebakaran.

Sementara, beredar video berdurasi 41 detik memperlihatkan enam pengunjung dengan santai membawa perlengkapan kamera di sekitar Padang Savana.

Padahal, kobaran api menyala di belakang mereka.

"Ini dia orang-orang yang membuat kebakaran, masih santai-santai."

"Ini santai banget dong mereka. Gak bertanggungjawab nih orang," kata suara dalam video.

Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana melalui Kanit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo, AIPDA Eko Apriyanto membenarkan peristiwa ini.

Enam orang pengunjung tersebut sudah diamankan di Polsek Sukapura.

"Benar ada enam orang yang diamankan dan sempat dibawa ke Polsek Sukapura."

"Sekarang masih dalam perjalanan menuju Polres Probolinggo. Informasi sementara, kebakaran dikarenakan enam pengunjung menyalakan flare," tandasnya.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan kawasan wisata Gunung Bromo tutup total sejak 6 September 2023 hingga waktu yang belum ditentukan.

Penutupan itu sehubungan dengan adanya kebakaran hutan yang terjadi di blok savana lembah Watangan atau Bukit Teletubbies.

Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani menjelaskan, penutupan total itu dilakukan untuk kelancaran proses pemadaman dan memperhatikan keamanan pengunjung.

"Penutupan dilakukan sejak tanggal 6 September pukul 22.00 WIB," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (7/9/2023).

Bagi pengunjung yang telah melakukan pembelian karcis melalui booking online, dapat mengajukan penjadwalan ulang saat wisata kembali dibuka.

BB TNBTS akan menginformasikan tata cara penjadwalan ulang dalam pengumuman selanjutnya.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk menjaga kawasan BB TNBTS dari kebakaran hutan."

"Tidak menyalakan api dan sejenisnya seperti petasan kembang api atau flare."

"Demi keselamatan bersama, jika menemukan titik api, segera melaporkan ke petugas," terang Septi Eka Wardhani. 

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved