Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Curhatan Puluhan PKL Terdampak Pelebaran Jalan Hasanudin, Kios Mendadak Harus Dibongkar

Puluhan PKL mengaku resah terkait pelebaran jalan Hasanudin Semarang yang mengakibatkan pembongkaran mendadak kios mereka.

Rahdyan Trijoko Pamungkas
Suasana proyek pelebaran jalan Hasanudin Kecamatan Semarang Utara. Para Pedagang terdampak mengemasi dagangan dan mengosongkan kiosnya 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Hasanudin Semarang Utara resah adanya pelebaran jalan.

Kiosnya harus dibongkar karena terdampak pelebaran jalan di lokasi itu.

Para pedagang saat ini telah mulai mengemasi dagangannya dan ada juga telah membongkar kios.

Baca juga: Pelebaran Jalan Nasional di Rengging-Ngabul Jepara Rampung Juni 2023

Perwakilan PKL Andreas Jumawan mengatakan pemberitahuan pembongkaran kios dilakukan secara mendadak.

Petugas kelurahan dan kecamatan mendatangi para pedagang agar membongkar kios di wilayah itu karena terdampak pembangunan jalan.

"Pemberitahuannya mendadak secara tiba-tiba petugas mendatangi per toko untuk segera mengosongkan," jelasnya kepada tribunjateng.com, Kamis (7/9/2023).

Menurutnya pedagang didatangi petugas kelurahan dan kecamatan agar mengosongkan toko pada hari Selasa (5/9/2023) lalu. Padahal sehari sebelumnya para pedagang di lokasi itu dikumpulkan pihak kecamatan tidak membicarakan terkait pengosongan toko.

"Padahal saat dikumpulkan cuma membicarakan terkait perbaikan jalan. Tapi ini pembongkaran," tuturnya.

Dikatakannya, pedagang dijanjikan akan dibangunkan shelter menggunakan dana APBD. Pihaknya berharap hal itu dapat terwujud.

"Yang penting  saat shelter jadi pemiliknya masih sama. Takutnya nanti pemiliknya ganti," kata dia.

Ia menuturkan hingga saat ini terdapat 25 PKL yang berjualan di lokasi itu. PKL menempati lokasi tersebut sejak tahun 1980.

"Kami juga ditarik retribusi setiap hari. Sekarang ini kami tidak direlokasi," tandasnya.

Ketua LSM Pekat Jawa Tengah Joko Budi Santoso mengaku prihatin terhadap pedagang yang terkena dampak pembangunan jalan. Pedagang tidak mendapatkan sosialisasi pembangunan jalan itu.

"Tiba-tiba ada material sudah ditumpuk di depan kios dan ada instruksi pengosongan," ujarnya.

Menurutnya  hingga saat ini pedagang tidak direlokasi. Dirinya menghimbau agar pemerintah untuk bertanggungjawab memindahkan para pedagang agar tetap bisa berjualan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved