Berita Semarang
Departemen Teknik Lingkungan Undip Berikan Penghargaan Ke Industri Pada Perayaan Dies Natalis ke 25
Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro rayakan Dies Natalis ke 25. Pada perayaan itu Teknik Lingkungan.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro rayakan Dies Natalis ke 25. Pada perayaan itu Teknik Lingkungan menggelar acara bertajuk Eco-Tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2023, Sabtu (2/9/2023) lalu.
Kegiatan itu memberikan penghargaan perusahaan yang memiliki komitme besar menciptakan inovasi teknologi untuk menjaga dan melindungi lingkungan.
Puluhan perusahaan skala nasional maupun regional hadir membagikan pengalaman serta inovasi dalam melestarikan lingkungan.
Tak hanya itu Departemen Teknik Lingkungan Undip juga menggandeng tokoh nasional yaitu Prof Sudharto P. Hadi MES, Ph.D yang merupakan dewan pertimbangan program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam mengelola lingkungan (PROPER).
Ketua Departemen Teknik Lingkungan Undip Dr.Ing. Sudarno, ST., M.Sc menerangkan EPSA dibentuk sebagai upaya untuk memberikan pujian terhadap perusahaan yang berhasil berinovasi dalam menjaga lingkungan. Sebab selama ini upaya peduli lingkungan yang ditunjukkan oleh industri belum begitu banyak mendapat apresiasi.
"EPSA ini sebenarnya bentuk keperihatinan. Apresiasi terhadap upaya dilakukan industri masih terbatas," tuturnya dari keterangan pers tertulis yang diterima tribunjateng.com, Rabu (6/9/2023).
Menurutnya bentuk keprihatinan itu Departemen Teknik Lingkungan di ulang tahun ke 25 memberikan penghargaan bagi industri. Pemberian penghargaan itu pertama diselenggarakan pada hari ulang tahun.
"Kegiatan ini pertama kali penghargaan bagi industri yang berinovasi baik dalam bentuk teknologi maupun kegiatan mereka," paparnya.
Dekan Fakultas Teknik, Prof.Ir.M.Agung Wibowo menyabut penyelenggaraan EPSA. Penghargaan itu memacu perusahaan untuk membuat terobosan dalam menjaga lingkungan. Inovasi sangat dibutuhkan di masa sekarang.
"Inovasi menjadi penting karena dalam kehidupan sehari-hari alam pun mengalami keterbatasan. Maka dari itu inovasi dari perusahaan menjadi jalan keluar agar kita dapat beraktivitas tetapi tidak merusak lingkungan," tuturnya.
Prof Agung berharap, hadirnya EPSA bisa menjadi salah satu pendorong bagi tiap perusahaan untuk terus berinovasi serta dapat memberikan manfaat akademis bagi sivitas akademika di Departemen Teknik Lingkungan.
“Semoga hasil dari EPSA ini bisa menjadi best practice yang tentunya bisa memperkaya bahan ajar dan dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa," tandasnya.
Pada perhelatan EPSA, ada enam topik utama yang diangkat, antara lain Green Power Innovation, Low Carbon Innovation, Eco-Hazard Innovation, Eco-Cycle Innovation, Hydro Smart Innovation, dan Ecosystem Innovation.
Semua topik itu berkaitan dengan inovasi dalam menjaga kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan. (*)
Dari TK hingga SMP, Anak-Anak Semarang Diajak Cinta Membaca |
![]() |
---|
Belum Kondusif, Doa Bersama Ojol untuk Affan di Semarang Terpaksa Batal |
![]() |
---|
Menolak Pulang! Ratusan Demonstran Bertahan di Gerbang Mapolda Jateng Meski Dihujani Gas Air Mata |
![]() |
---|
Sosok Ervina Demonstran Wanita Yang Disoraki Polisi Ternyata Seorang Barista |
![]() |
---|
Ratu Kalinyamat Jadi Inspirasi Film “Uttarani” Karya Mahasiswa SCU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.