Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Niat Liburan Berujung Bencana, Kisah Hani Jadi Korban Kapal Terbalik Saat di Labuan Bajo

"Sedih banget, kiburan di labuan bajo yg awalnya indah harus berakhir begini," tulis Hani memulai kisahnya.

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
TIKTOK
Niat Liburan Berujung Bencana, Kisah Hani Jadi Korban Kapal Terbalik Saat di Labuan Bajo 

  

Insiden Kapal Terbalik di Labuan Bajo Juli 2023

Dilansir Tribunjateng.com dari Kompas.com, kabar tragis tenggelamnya Kapal Wisata KLM Teman Baik di perairan Pink Beach, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu malam, 22 Juli 2023, menghebohkan banyak orang.

Kapal yang mengangkut sembilan wisatawan asal Malaysia ini menjadi pusat perhatian bukan hanya karena insiden dramatisnya, tetapi juga karena masalah izin berlayar yang mencuat ke permukaan.

Menurut Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (KBPP) KSOP Labuan Bajo, Maxianus Mooy, Kapal KLM Teman Baik GT 30 berangkat tanpa memiliki izin berlayar yang sah dari pihak Syahbandar.

Hal ini menciptakan kebingungan mengenai legalitas perjalanan kapal tersebut.

Maxianus menjelaskan bahwa kapal ini berangkat dari Labuan Bajo pada tanggal 19 Juli 2023 menuju Pulau Komodo dan sekitarnya, meskipun telah melakukan clearance out secara online pada Mei 2023.

Menurut Maxianus, kapal ini memiliki sejarah yang cukup lama di wilayah tersebut dan dimiliki oleh orang setempat.

Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa beberapa dokumen terkait perizinan telah kedaluwarsa atau tidak diperbarui.

Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang peraturan perlayaran dan perlindungan wisatawan.

Pihak berwenang menduga bahwa pihak kapal mungkin telah melanggar undang-undang pelayaran karena berlayar tanpa memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB).

Pelanggaran semacam ini sangat serius dan dapat berdampak buruk pada keselamatan penumpang serta lingkungan perairan.

Oleh karena itu, tindakan hukum akan diambil sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.

Keberuntungan berpihak pada sembilan wisatawan asal Malaysia yang menjadi penumpang Kapal KLM Teman Baik tersebut, karena semuanya berhasil dievakuasi dengan selamat dari perairan Pink Beach.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya memastikan bahwa semua kapal wisata mematuhi peraturan keselamatan dan perizinan yang berlaku.

Insiden tragis ini juga memberikan pelajaran berharga bagi seluruh industri pariwisata, bahwa keamanan dan kelayakan kapal harus menjadi prioritas utama. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved